Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
954
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Gold
Takdir Allah Tak Pernah Salah
Mizan Publishing
Novel
Gold
Beasiswa di Telapak Kaki Ibu
Mizan Publishing
Novel
Gold
Dreams Come True
Mizan Publishing
Novel
Gold
On the Way to Jannah
Bentang Pustaka
Novel
Gold
HIJABLICIOUS
Mizan Publishing
Novel
QUBA - Perjalanan Menjadi Bayangan
Manna wa Salwaa
Novel
Gold
Cinta Suci Zahrana
Republika Penerbit
Novel
Gold
195 Pesan Cinta Rasulullah untuk Wanita
Noura Publishing
Novel
Bronze
Tasbih Ketika Bintang-bintang Terbenam
Fini Marjan
Novel
Gold
Love, Peace, and Respect
Mizan Publishing
Novel
Bu, Jahit Juga Luka Ku
Marliana
Novel
Bronze
IYYAAKI HUBBII
Daud Farma
Novel
Bronze
Kumpulan Cerpen Islami
silvi budiyanti
Novel
Seribu Langkah Menggapai Surga
Alin rizkiana
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kepala Hantu di Motel Sumatra
Silvarani
Flash
Bronze
Kapan Nikah : Flash Fiction Spesial Lebaran
Silvarani
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
Bronze
Slamet Tujuh Belasan
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Flash
Bronze
Kopi Bintang
Silvarani
Flash
Bronze
Terus Terbang
Silvarani
Cerpen
Bronze
Cerita Pagi Secangkir Kopi Batavia
Silvarani
Flash
Bronze
Dementia Trip
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
Bronze
Aku Memang Monyet
Silvarani
Flash
Bronze
Girl Talk
Silvarani
Cerpen
Bronze
Dua Manusia Terakhir
Silvarani
Flash
Bronze
Berhenti Ceritakan Mereka Kepadaku dan Jangan Ceritakan Aku Kepada Mereka
Silvarani