Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
916
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Bronze
Kumpulan Cerpen Islami
silvi budiyanti
Novel
Hujan Pythagoras
Nurul Wulan Rahmawati
Flash
Zaara
Ika Karisma
Novel
Gold
REEM
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Di Tepian Pasifik
Akhmad Zamroni
Novel
Gold
Kapal Nuh Abad 21
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Kanvas
Bentang Pustaka
Novel
Cahaya Dari Bellapunranga
Andi Sukma Asar
Novel
Bronze
Sebuah Pengabdian
Anggrek Handayani
Novel
Bronze
Manusia Yang Telah Ditakdirkan
Relung Fajar Sukmawati
Novel
A Blessing in Disguise
Bambang
Cerpen
Antara pandangan mata dengan hati yang tak sejalan
Ilham Nursyamsi Ardiansyah
Novel
FII AMANILLAH
Husnulispedia
Novel
Katamu Aku Cantik
Farida Zulkaidah Pane
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Sinden Desa
Silvarani
Flash
Bronze
Menjangkau Pulau Seribu Bersamamu
Silvarani
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Flash
Bronze
Unfol My Idol
Silvarani
Flash
Bronze
Politik Berkesenian
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Logam
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Hitam Love Story
Silvarani
Flash
Bronze
Pion Kecil
Silvarani
Flash
Bronze
Adam-Adam Penghuni Masjid (Membicarakan Adam 13)
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Air
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Neon Ghost Cafe
Silvarani