Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
1,119
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Mimpiku
Nuzulul Rahma
Cerpen
Bronze
BUNUH DIRI = AQIDAH?
Iman Siputra
Novel
Bronze
Bulan di Darah Awan
Affad DaffaMage
Flash
Aira
Dina Oktarini
Komik
Gold
Petualangan Alif & Alifah
Kwikku Creator
Novel
Gold
Jodoh Dunia Akhirat
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Bidadari Bertasbih
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Bronze
Andini
Bakasai
Novel
Bronze
Kumpulan Cerpen Islami
silvi budiyanti
Flash
Bronze
Istri Pemakan Bangkai
Hadis Mevlana
Flash
Bronze
Aku Bukan Maria ( Perempuan Tanah Syurga)
Bisma Lucky Narendra
Novel
Ya, Suatu Saat Nanti
Asya Ns
Flash
Petuah Ayah
Deden Darmawan
Novel
Gold
Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran
Noura Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Pemimpin Seorang Pemimpin
Silvarani
Flash
Bronze
Eiffel Evil
Silvarani
Flash
Bronze
Pembunuhan dibalik Truk Tengah Hutan
Silvarani
Flash
Bronze
Juru Kampanye Kesayangan
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Cokelat
Silvarani
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Flash
Bronze
Kakak Perempuan dan Adik LAKI-LAKI (Membicaralan Adam 20)
Silvarani
Flash
Bronze
HUT Organisasi Berry-Berry
Silvarani
Flash
Bronze
Menjangkau Pulau Seribu Bersamamu
Silvarani
Novel
Politician Influencer
Silvarani