Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
844
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Ali Si Bocah Kuat
Dudun Parwanto
Cerpen
Kekurangan adalah kelebihan yang indah
Windi Liesandrianni
Novel
Gold
Catatan Indah untuk Tuhan
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Surat Protes Untuk Tuhan
Mukti Dwi Wahyu Rianto
Novel
Cokelat dan Arloji
Respati
Novel
Bronze
Anak Pak Kyai
Nisa Salsabila
Flash
Bronze
Ibu Merindukanmu
Daud Farma
Novel
Menunggu Bapak Ramadhan Ini
Kifa Ansu
Novel
Aruna
kieva aulian
Novel
Gold
Bisnis ala Nabi: Teladan Rasulullah Saw. dalam Berbisnis
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Di Tepian Pasifik
Akhmad Zamroni
Flash
Surat cinta untuk tuhan
Mahmud
Novel
Gold
KIAI UJANG DI NEGERI KANGURU
Noura Publishing
Novel
Gold
Membela Islam, Membela Kemanusiaan
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Fantasi Dini Hari
Silvarani
Cerpen
Bronze
Apakah Dunia Sekecil Gue?
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Flash
Bronze
Slamet Tujuh Belasan
Silvarani
Flash
Bronze
Hanya Pengisi Waktu Kosongmu
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Flash
Bronze
Sebilah Lidah
Silvarani
Flash
Bronze
Juru Kampanye Kesayangan
Silvarani
Flash
Bronze
Putra Pariwisata dan Putri Seribu Kata
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki di Seberang Istiqlal (Membicarakan Adam 14)
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Api
Silvarani
Flash
Bronze
Unfol My Idol
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Flash
Bronze
Menggenggam Matahari
Silvarani