Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
1,197
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Ruang
Aida Nabila
Novel
Menjemput Bidadari
Be Maryam
Novel
Gold
Secangkir Teh dan Sepotong Ketupat
Mizan Publishing
Flash
Dompet Kulit di Stasiun
Binar Bestari
Novel
Gold
Layla
Bentang Pustaka
Flash
Pernikahan Beda Agama
Vitri Dwi Mantik
Novel
Gadis Kolong Sampah
Kuni 'Umdatun Nasikah
Novel
Bronze
Assalamualaikum Cinta
Alivi Qotrun Nada
Novel
Bronze
Pintu Tauhid
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Kupinang Dirimu Dengan Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Gadis Berhati Malaikat
Ardita
Novel
Bronze
Wanita Yang Dirindukan Surga
HANA PUSPARINI
Novel
Bronze
Istri yang Tak Dirindukan
Morina
Novel
Gold
On the Way to Jannah
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Penghuni Imaji (Membicarakan Adam 21)
Silvarani
Flash
Bronze
Aku Memang Monyet
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kereta Sebentar Lagi Berangkat
Silvarani
Flash
Bronze
Don't Lose Yourself When You're Falling in Love
Silvarani
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kepala Hantu di Motel Sumatra
Silvarani
Flash
Bronze
Menjangkau Pulau Seribu Bersamamu
Silvarani
Flash
Bronze
Politik Berkesenian
Silvarani
Flash
Bronze
Girl Talk
Silvarani