Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
0
Suka
1,112
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Grace
Nuel Lubis
Novel
Gold
Takdir Allah Tak Pernah Salah
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Humairahku dan Ranah Minang
Salfia afriadi
Cerpen
Bronze
BUNUH DIRI = AQIDAH?
Iman Siputra
Novel
KEMULIAAN CINTA
Umi Zaenab
Novel
Ramadan Terakhir Ludwig: Ibu Teladan, Ayah Petualang, Anak Istimewa
Mahabb Adib-Abdillah
Novel
Ayat yang Tak Terucap
DMRamdhan
Novel
Bronze
If You Believe That You Can
Andini Maulana
Novel
Bronze
Sita Permata Syurga
Rahmi Susan
Novel
Dream Or Love
dhiinasaf
Novel
Gold
Para Penentang Muhammad Saw
Mizan Publishing
Flash
Jamuan Makanan
Impy Island
Flash
Di Balik Tirai
Reda Rendha Deviasri
Novel
Gold
Perempuan yang Menggetarkan Surga
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Sebelum Senar Putus (Membicarakan Adam Series Part 11)
Silvarani
Flash
Bronze
Suami Seorang Novelis
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembuang Jam (Membicarakan Adam 4)
Silvarani
Flash
Bronze
Semenjak Anak Kita Lahir
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Flash
Bronze
Adam-Adam Penghuni Masjid (Membicarakan Adam 13)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Flash
Bronze
Kakak Perempuan dan Adik LAKI-LAKI (Membicaralan Adam 20)
Silvarani
Flash
Bronze
Eiffel Evil
Silvarani
Flash
Bronze
Hanya Pengisi Waktu Kosongmu
Silvarani
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga
Silvarani
Cerpen
Bronze
Pemimpin Seorang Pemimpin
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani