Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
1
Suka
7,658
Dibaca

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Religi
Novel
Bronze
Lelaki Kupu Kupu yang Bertemu Tuhan (Revisi)
Imajinasiku
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
SELEPAS AKAD DENGANMU
Lail Arrubiya
Novel
Gold
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Gadis Kolong Sampah
Kuni 'Umdatun Nasikah
Novel
Bronze
Sekolah SMA Za-Za
tettyseptiyani02
Novel
Bronze
WAJHAN
Kartika Wulandari
Novel
Aku dan Syawal
Siti Sarah Madani
Cerpen
DUA ARAH
salshahdid8
Novel
Bronze
Untukmu Imamku
Ardita
Novel
Gold
Khadijah Bunda Orang-orang Beriman
Mizan Publishing
Novel
Theresia
Be. One
Cerpen
Antara pandangan mata dengan hati yang tak sejalan
Ilham Nursyamsi Ardiansyah
Flash
Kisah Sepasang Sepatu
Melani Kartika Sari
Novel
Gold
Perjumpaan dengan Iblis
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Saikoro Kokoro No Tomo
Silvarani
Flash
Bronze
Nostalgia Sup Ayam Jamur Oma
Silvarani
Flash
Bronze
Pion Kecil
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Flash
Bronze
Alpha Feminine Wife
Silvarani
Novel
Bronze
Gwenchana Parahyangan
Silvarani
Flash
Bronze
Let's Go, Mango!
Silvarani
Flash
Bronze
100 Kode Area Panggilan Telepon
Silvarani
Flash
Bronze
Teleponmu Dari Benua Seberang
Silvarani
Flash
Bronze
Cherry Real Love
Silvarani
Flash
Bronze
Mawar Terakhir Persidangan
Silvarani
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Flash
Bronze
Penulis Berlumut (Membicarakan Adam Series Part 16)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Neon Ghost Cafe
Silvarani