Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
1
Suka
6,296
Dibaca

"Yaasiin .... Wal qur-aanil hakim .... Innaka laminal mursaliin ..."

Suara itu lagi-lagi terdengar dari ujung lorong rumah sakit. Selepas Isya, selama Ramadan, beberapa orang suster sering melihat seorang laki-laki berjaket bomber membacakan ayat suci Al-qur'an. Ingin rasanya kedua kaki melangkah menghampirinya. Ingin rasanya kedua mata ini mengetahui siapa gerangan si pengalun ayat suci Al-qur'an itu. Jika diberi kesempatan, ingin pula rasanya mulut ini melontarkan ucapan terima kasih.

"Papa? Mau ke mana?" Aryo Suryaatmaja merasa tangannya ditarik oleh seseorang. Begitu dia melirik sikutnya, genggaman tangan anak semata wayangnya yang kemarin baru lulus SD sudah melingkar.

"Papa dengar suara itu lagi." Aryo memandang istrinya yang sudah tak sadarkan diri di atas ranjang. Dari ujung kepala sampai ujung kaki sang istri menempel berbagai alat medis. Sudah dua minggu lamanya, wanita berkepala botak itu dirawat di ruang steril khusus karena penyakit kanker payudara stadium empat. Selama itu pula, sekali-sekali, Aryo mendengar alunan surat Yaasin yang disinyalir berasal dari ujung lorong rumah sakit. Jaraknya memang tak dekat. Namun, entah mengapa, dia merasa sayup-sayup mendengarnya.

Aryo keluar dari ruang steril dengan sebelumnya melepaskan pakaian medis khusus berwarna hijau. Di saat itulah, dia langsung memergoki seseorang sedang bersandar di dinding lorong rumah sakit yang tak jauh dari pintu ruang steril. Dia mencoba mendekati dan saat itulah orang itu menyudahi bacaannya.

"Fatir?" Aryo membetulkan letak kaca matanya, menguji apakah penglihatannya benar.

"Eh, Aryo?" seorang berjaket bomber dan bertopi simbol Nike itu memasukkan buku doa yang barusan dibacanya ke dalam saku jaketnya.

Aryo menunjuk ragu, "Jadi kamu yang selama ini membaca Yasin?"

"Maaf," laki-laki bernama Fatir itu tersenyum sendu, "tapi hanya hal ini yang bisa saya berikan kepada Lena. Hmm maksudnya, dalam taraf sesama saudara...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Novel
Cinta Sepanjang Cahaya
Gusti Trisno
Novel
Bronze
Mengejar Cinta Ustaz Tampan
LeeNaGie
Novel
Kesucian yang Ternoda
maspupah Az-Zahra
Cerpen
Bronze
Dinda Merindukan Surga
Maldalias
Cerpen
Takdir Lauhul Mahfudz
Albadriyya_haw
Flash
Surat cinta untuk tuhan
Mahmud
Novel
Bronze
Kumpulan Cerpen Islami
silvi budiyanti
Novel
Ijazah Untuk Ayah
Dwiyan Sebastian
Flash
Aira
Dina Oktarini
Flash
Bronze
Kuikuti Kau di JalanNya
Silvarani
Novel
Balerina yang Kesepian
Chely Nizwar
Novel
Gold
Perempuan yang Menggetarkan Surga
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Warga +62... Ramadhan Bersama Covid-19
St. Hafsah Nuradilah Hamzah
Flash
Barata dan Bahubali
Vitri Dwi Mantik
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Rasa Almond
Silvarani
Flash
Bronze
Ada Apa dengan Hari Akhir?
Silvarani
Flash
Bronze
Membunuh Subuh
Silvarani
Flash
Bronze
Kepada Dua Musim Kesukaanku
Silvarani
Flash
Bronze
Don't Lose Yourself When You're Falling in Love
Silvarani
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Bola itu Bulat
Silvarani
Flash
Bronze
Kuikuti Kau di JalanNya
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga
Silvarani
Flash
Bronze
Persidangan Khayangan Jaka Tarub
Silvarani
Flash
Bronze
Alpha Feminine Wife
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembenci Buku (Membicarakan Adam 5)
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Logam
Silvarani
Flash
Bronze
Berhenti Ceritakan Mereka Kepadaku dan Jangan Ceritakan Aku Kepada Mereka
Silvarani