Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
💌 Bab 1 – Loker Itu Bersuara
Hari pertama di sekolah baru, dan aku udah berhasil bikin malu diri sendiri. Hebat, ‘kan?
“Eh, itu seragam kamu kebalik deh,” bisik cewek di sebelahku dengan tatapan geli.
Aku langsung nengok ke bawah. Bener aja—logo sekolahnya malah nongol di dalam.
Aduh, Alea. Kamu baru pindah, jangan langsung jadi bahan gosip, please.
Aku buru-buru masuk ke toilet cewek buat benerin seragam, terus ngaca.
Rambutku masih acak-acakan, pita dasi miring ke kanan, dan wajahku udah kayak yang siap masuk acara “Remaja Salah Kostum.”
“Tarik napas. Hari baru, hidup baru,” gumamku pelan.
Tapi pas keluar dari toilet, bam!—aku nabrak seseorang.
Sesuatu jatuh ke lantai: sebotol minuman cokelat, yang sekarang tumpah di sepatu cowok itu.
Cowok itu menatapku dengan ekspresi datar, tapi auranya… dingin banget.
“Wow, satu menit pertama di sekolah baru dan aku udah dikasih hadiah,” katanya sinis sambil melihat sepatunya yang basah.
“Eh—aku, maaf banget! Sumpah nggak sengaja!”
Aku jongkok buru-buru, mau bersihin sepatunya pakai tisu, tapi dia malah mundur.
“Nggak usah. Aku masih pengen hidup tanpa noda tisu murahan,” katanya, nada suaranya dingin tapi entah kenapa suaranya bagus banget—kayak cowok-cowok yang sering nyanyi di TikTok.
Aku cuma bisa bengong.
“Eh, tapi aku bisa gantiin minumannya! Beneran, aku—”
“Udah,” potongnya lagi. “Simpan uangmu buat beli kaca, biar lain kali nggak nabrak orang.”
Wah.
Oke, noted. Cowok sombong detected.
Pas aku liat name tag-nya, tertulis Raka Mahendra.
Nama itu kedengeran familiar. Oh iya, dia yang katanya ketua ekskul musik dan cowok paling populer di sekolah ini.
Yah, tentu aja. Tipe-tipe cowok ganteng minus empati. Klasik.
Siang harinya, aku muter-muter cari kelasku sendiri.
“XII ...