Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
2
Suka
14,464
Dibaca

Orang terakhir yang dilihat Johan adalah kumpulan manusia bertampang marah. Beberapa dari mereka berdarah. Beberapa dari mereka meringis. Tak ada yang tertawa.

“Aku tak menyesal meski kehilangan mata karena aku suka bersama mereka. Mereka yang memperjuangkan tanah kami, tanah leluhur kami …,” Johan berkata sambil memegang matanya yang menyipit. Kulit di kelopak matanya menyatu, tak ada ruang untuk bola mata yang tak berfungsi lagi untuk mengintip.

Kemudian, Johan bercerita, kisah sepuluh tahun yang lalu. Kumpulan orang yang terakhir dilihatnya itu menyatu. Berbaris tanpa aturan. Johan tak bisa menahan diri untuk tidak bergabung. Dia punya kepentingan. Tanah leluhurnya akan diambil alih.

Sebagai bapak sat...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
The Liar and His Flower
Sf_Anastasia
Novel
Maya Laiden
S. Po Singki
Flash
Bronze
Sazadah Terurai Air Mata
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
Muram Batu
Cerpen
Cahaya Dalam Lumpur
Kadek Gustini
Novel
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
Lilis Alfina Suryaningsih
Flash
Rapat Dekom
Deden Darmawan
Novel
Bronze
WILOKA
Wulan Kashi
Flash
Jurus Pemikat Pedagang Sepatu
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Deklarasi Rasa
Ulil Absor
Cerpen
Orang Tua Yang Tiap Idulfitri Selalu Minta Maaf ke Anaknya
Braindito
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Bronze
Biar Bagaimanapun, Dia Tetap Papa Kamu
Nuel Lubis
Flash
Bronze
Sekejap Senja, Selamanya Rasa.
Putri Rafi
Novel
Bronze
SELALU ADA RUANG UNTUK PULANG
Ifha Karima
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Panau Jawa
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kisah yang Diakhiri dengan Kata Maki
Muram Batu
Novel
Bronze
Laron Jakarta
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Restaurant Jang Kie
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dilarang Berharap pada Gigi Palsu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Atas Nama Anjing
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Belalang dan Ramalan yang Tak Selesai
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dongeng Pulau Merah dan Pengarangnya
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Tengkorak Kakek di Makam Pahlawan
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Sipanggaron
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Pembunuh Cicak
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kerah Baju dan Balon Ungu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Sejakartanya Jakarta
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Tuah Kumis Tikus
Muram Batu