Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
1
Suka
5,593
Dibaca

Orang terakhir yang dilihat Johan adalah kumpulan manusia bertampang marah. Beberapa dari mereka berdarah. Beberapa dari mereka meringis. Tak ada yang tertawa.

“Aku tak menyesal meski kehilangan mata karena aku suka bersama mereka. Mereka yang memperjuangkan tanah kami, tanah leluhur kami …,” Johan berkata sambil memegang matanya yang menyipit. Kulit di kelopak matanya menyatu, tak ada ruang untuk bola mata yang tak berfungsi lagi untuk mengintip.

Kemudian, Johan bercerita, kisah sepuluh tahun yang lalu. Kumpulan orang yang terakhir dilihatnya itu menyatu. Berbaris tanpa aturan. Johan tak bisa menahan diri untuk tidak bergabung. Dia punya kepentingan. Tanah leluhurnya akan diambil alih.

Sebagai bapak sat...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp10.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
THE GIRLS WORLD IN THE SIXTEEN
Zai Zai
Novel
Rara
Hai Ra
Skrip Film
DOKTER BURHAN
GRIANTO SABALI
Skrip Film
MY LOVE
maisara
Skrip Film
Tell Me What Your Wish?
Humming-Moon
Cerpen
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Permainan Sudut Pandang
Andhisss
Novel
Gold
A [ Aku, Benci & Cinta ]
Coconut Books
Skrip Film
Cinta yang Rahasia
Onet Adithia Rizlan
Skrip Film
I'AM NOT BROKEN
Nita Sari
Skrip Film
Daun Emas
Miftah
Novel
Bronze
Sisa-Sisa Serpihan Mimpi
Saarah N
Novel
HAPPY : Hari ini, esok atau nanti.
Yohanna Claude
Novel
Married a stranger
Dessy purnama
Novel
Bronze
Terjebak dalam Pilihan
Anganaksa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Buruh di Tanah Sendiri
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Tengkorak Kakek di Makam Pahlawan
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Tuah Kumis Tikus
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kisah yang Diakhiri dengan Kata Maki
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Kerah Baju dan Balon Ungu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dongeng Pulau Merah dan Pengarangnya
Muram Batu
Novel
Bronze
Batu Guru
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Belalang dan Ramalan yang Tak Selesai
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Dilarang Berharap pada Gigi Palsu
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Masjid Pensiunan
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Atas Nama Anjing
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Pembunuh Cicak
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Panau Jawa
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Jam Malam di Warung Kopi
Muram Batu
Cerpen
Bronze
Sejakartanya Jakarta
Muram Batu