Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Boneka Terkutuk
1
Suka
2
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Seorang wanita, sebut saja Bella, menyewa sebuah rumah mewah untuk di singgahinya selama satu tahun. Rumah itu bagus, terawat, dan tingkat dua.

"Semoga betah, ya, Mbak," ucap si ibu pemilik rumah mewah itu.

"Ya, Bu," balas Bella singkat di iringi senyum ramah.

"Oh, ya, Mbak Bella, saya mau kasih peringatan," ucap si ibu lagi.

"Peringatan apa ya, Bu ?" Bella penasaran.

"Di kamar yang akan Mbak Bella tempati ada sebuah lemari tua. Nah, pintu lemari yang sebelah kiri, tolong jangan sekali-kali mbak membukanya, ya !" Si ibu menjawab serius.

"Oh, baik, Bu," ujar Bella, meski timbul pertanyaan dalam benaknya.

"Sekali lagi saya peringatkan, jangan dibuka, ya, Mbak !" Si ibu kembali memperingati wanita di hadapannya itu.

"Kalau begitu saya permisi."

"Ya, Bu. Silakan."

🍁🍁🍁

Malam harinya, Bella tengah merapikan kamarnya yang berada di lantai atas. Sekaligus menata barang-barang bawaannya.

Saat berbenah, ia melihat ke arah dinding. Ada tiga buah foto berbingkai cantik tercantum berderet di dinding kamar tersebut. 

Memperlihatkan foto seorang gadis manis dengan rambut indahnya yang terurai. Bella memandanginya satu per satu.

"Very beautiful," puji Bella, dengan suara pelan.

"Kayaknya dia anak dari si pemilik rumah yang aku sewa ini, deh." Ia membatin, menerka-nerka.

"Tapi, kata ibu warung anaknya si pemilik rumah mewah ini udah lama meninggal. Dan meninggalnya gak wajar," terusnya. 

Bella sempat mampir dan mengobrol sebentar dengan ibu pemilik warung di ujung jalan sana. Letak warungnya agak jauh dari rumah mewah tersebut. Namanya orang pada bergosip ya rumor kayak gitu cepat menyebar.

Namun, ia tak terlalu memikirkannya. Biarlah. Lagipula bukan urusannya juga.

Beberapa menit kemudian, Bella memutuskan untuk memindahkan semua foto tersebut ke gudang. Menggantinya dengan foto-foto dirinya. Toh, gak ada salahnya menyingkirkan sementara barang-barang milik si gadis yang masih tertinggal di rumah ini.

Setelah beres memasang bingkai-bingkai foto, Bella beralih ke sudut lainnya. Akan tetapi, entah mengapa ia ter-notice pada sebuah lemari dua pintu yang letaknya berada di samping jendela kamar. Lemari kayu itu masih bagus dan terawat walau sudah berumur lama.

"Oh, jadi itu lemari tua yang di maksud si ibu," tutur Bella.

Tak pakai pikir panjang Bella menghampiri lemari tersebut.

"Cuma lemari tua biasa. Gak ada istimewa-istimewanya," gumamnya seraya mengamati lemari tua itu dari berbagai sisi.

Bella berniat membukanya. 

Pertama-tama ia buka pintu yang sebelah kanan dulu. Ternyata tidak di kunci. Tetapi, kosong. Tak ada sehelai pakaian atau apapun. Ya iyalah pasti udah di angkut sama pemiliknya. 

Oke, selanjutnya ia beralih ke pintu sebelah kiri. Di kunci.

"Emang ada apa, sih di dalam sampe di kunci gini ?" jengkel Bella sembari berusaha menarik gagang pintu lemari.

Sudah di peringati oleh si pemilik rumah, akan tetapi Bella membandel. Ia nekat mau membukanya. Alhasil pintu di buka paksa.

Bruk !

Pintu lemari sebelah kiri berhasil Bella bobol.

Ada sebuah boneka cukup besar. Boneka itu memiliki rambut pirang bergelombang dan di kuncir dua dengan pita. Mengenakan dress motif bunga-bunga. Tampak cantik nan menggemaskan. 

"Ya elah cuma boneka doang isinya. Kirain apaan." Bella menganggapnya sepele.

Boneka posisi terduduk di dalam sana. Kedua tangan mungilnya terulur ke depan. Terikat rambut panjang berwarna hitam. Bella menatapnya aneh dan bingung juga.

"Persis rambut manusia," ucapnya seraya menyentuh rambut tersebut.

"Hm. Tapi, kenapa boneka ini harus di ikat tangannya ? Atau mungkin cuma iseng aja kali, ya," imbuhnya, merasa janggal.

Bella masih mengamati boneka di hadapannya. Kepala boneka itu menunduk. Ia merasa kasihan. Padahal cuma benda mati.

"Aku lepas aja, deh. Kasihan."

Ia melepaskan rambut yang mengikat tangan si boneka. Setelahnya, rambut itu ia buang.

"Sekarang kamu udah bebas," kata Bella, lalu membawa boneka itu ke kasurnya untuk menemaninya tidur.

🍁🍁🍁

Pukul dua dini hari, tiba-tiba saja Bella merasakan sakit luar biasa di bagian lehernya. Kayak lagi di cekik. Ia spontan bangun dengan napas yang tak beraturan. Keringatnya membanjiri wajahnya. Ruang kamar ini di pasang AC, namun tak tahu kenapa hawanya gerah.

Sementara, boneka itu masih di posisinya sedari awal, yaitu duduk. Anehnya, kedua tangan si boneka tidak bisa diturunkan. 

Lurus ke depan aja gitu.

Setelah menenangkan diri sejenak, Bella mencoba tidur kembali.

Menit berganti menit, Bella mulai merasakan sakit lagi di bagian lehernya. Ia terbangun untuk kedua kalinya. Lehernya benar-benar tengah di cengkeram sangat kuat.

Bella mengusap wajahnya yang basah air keringat. Ini hari pertama menempati rumah sewaan. Bukannya ketenangan, kenyamanan yang ia dapat, justru mimpi buruk secara berkala. Sungguh aneh. Baru kali ini ia mengalami mimpi yang benar-benar nyata.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Dirinya membatin, bertanya-tanya.

Hening menyergap. Refleks Bella menoleh ke arah boneka di sampingnya. Ia amati dengan serius boneka tersebut. Apalagi di bagian kedua tangannya. 

Jika di perhatikan dengan teliti, tangan boneka itu seperti hendak mencekik. Bella mulai ketakutan.

"Jangan-jangan boneka ini ada hantunya. Boneka ini berusaha mencekik aku." Ia sangat sangat panik. 

Dengan cepat di raihnya boneka itu. Bella menuju balkon kamar, lantas ia lempar boneka itu dengan sekali ayunan tangan. Ia harap si boneka terlempar jauh. Dan jangan sampai kembali lagi ke rumah ini.

Setelah di rasa aman, Bella balik tidur lagi.

Tapi sayangnya, mimpi buruk itu terulang kembali. Untuk ketiga kalinya Bella mengalami mimpi yang sama persis. Malah ini yang terparah.

"Kan, bonekanya udah ku buang. Kenapa masih neror di mimpi ?" Ia seketika di landa ketakutan hebat.

Alhasil Bella tidak berani tidur dan memutuskan terjaga sampai pagi.

🍁🍁🍁

Esok hari...

Bella mengemasi semua pakaian beserta barang bawaannya.

"Loh, mbak kenapa ? Kok, mendadak sekali ?" tanya si ibu pemilik rumah.

"Gak apa-apa, Bu," jawab Bella, berusaha sesantai mungkin.

"Apa ada sesuatu yang gak beres di rumah saya ?" Si ibu menyodorkan pertanyaan kedua.

"Aman kok, Bu aman," balas Bella, menyembunyikan perihal yang terjadi tadi malam.

"Hhmm." Si ibu menatap penuh selidik.

"Ya udah ya, Bu saya pamit. Permisi." 

Bella buru-buru pamitan sebelum si ibu bertanya lebih lanjut. 

Keputusannya sudah bulat. Ia putuskan mencari rumah sewa lainnya yang lebih aman serta jauh dari gangguan tak kasat mata. 

Bella tidak mau ambil resiko. Pun, ia berspekulasi kalau rumah itu menyimpan masa lalu kelam. Gadis di foto itu dan bonekanya seperti ada keterkaitan satu sama lain.

Akan tetapi, Bella enggan mencari tahu tentang histori rumah tersebut. Lebih baik cari aman daripada nyawa melayang. Jujur, ia nyaris di ambang kematian. Hanya mimpi, namun efeknya tidak main-main.

Ia pergi meninggalkan rumah tersebut. 

🍁🍁🍁

Tengah malam, sesosok perempuan berdiri di balkon kamar. Penampakannya amat sangat mengerikan di tambah rambut putihnya yang menjuntai hingga menyapu lantai.

Sosok itu tersenyum menyeringai.

Tanpa Bella sadari, ia telah membebaskan sosok tersebut. Sosok yang seharusnya tetap terkurung di dalam badan si boneka.

-TAMAT-

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Boneka Terkutuk
Amelia Purnomo
Novel
Hantu Kelapa Sawit
Kenon BB
Flash
Eksistensi
Dark Specialist
Novel
Misteri Rumah Mantan
Ahmad jimi
Novel
Kontrakan Pintu Hijau
Lattearinn
Novel
Gold
They Call Me Psychopath
Mizan Publishing
Novel
Bronze
SRAPIT
Onet Adithia Rizlan
Novel
Bronze
My Boyfriend Is A Ghost
zozozo 🌷🌷🌷🌷🌷
Novel
Gold
Misteri Sanggar Cinta
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
MISTERI PETI KACA
Eddy Cahyo Tutuko
Cerpen
Bronze
ARWAH-ARWAH KORBAN ERUPSI SEMERU
Sri Wintala Achmad
Flash
Bronze
Ketukan Bolpoin
Sunarti
Cerpen
Cerita Tentang Hantu Gentayangan
Baskara Analemma
Novel
Bronze
Derflow dan Delusi
White Blossom
Cerpen
Bronze
Bayangan Suamiku Menghilang
Bintang kecil@15
Rekomendasi
Cerpen
Boneka Terkutuk
Amelia Purnomo