Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
BIOLAKU DAN LAGU INDAH UNTUK NENEK
Oleh : M.Yusuf Putra Sinar Tapango
SELESAI meeting proyek bersama, aku mengajak Yani sahabatku menuju lantai atas gedung kantorku. Kuajak Yani berdiri di tepi gedung. Angin yang berhembus kencang di atas gedung sore itu mempermainkan rambut kami. Namun kami menikmatinya. Sambil bersenda gurau seperti biasa, kami terdiam memandangi jembatan layang tepat di seberang gedung kantor ini. Kuambil biolaku lalu memainkan sebuah lagu kenangan kami. Pikiranku melayang jauh mengenang masa lalu.
***
Kembali pada masa 12 tahun yang silam…
Siang itu aku berangkat sekolah seperti biasa. Tiba-tiba kulihat seorang nenek yang sedang kebingungan, sepertinya ingin menyeberang jalan. Aku kemudian menghampirinya.
“Nek, mau kemana? Sini biar saya bantu nyebrang.”
“Eh iya, cu’, tolong pegang tangan nenek. Nenek mau pulang kerumah tapi lupa jalannya kemana.” Aku memegang erat tangan si nenek. Kuperkirakan usianya sekitar 60an. Badannya tinggi, berkulit putih. Tiba di seberang jalan ia hanya terdiam, membuatku bingung.
”Nek, sekarang mau kemana?”
”Ndak tau cu’ nenek mau pulang kerumah tapi lupa.”
”Nenek benar-benar lupa alamat rumahnya di mana? Atau paling tidak daerah mana?”
”Ndak tau cu’..nenek tadi kesasar. Maaf nenek jadi merepotkan. Kamu mau kemana?”
”Nenek nggak ngerepotin kok. Saya mau sekolah nek, deket dari sini .”
”Ooh...yah sudah sekolah dulu sana, ndak usah ngurusin nenek. Biar nenek di sini aja dulu di bawah jembatan layang ini”. Kata si nenek dengan suara berat berdialek jawa. Aku pun dengan berat hati pamit dan meninggalkannya. Langkah demi langkah menuju sekolah, hatiku gundah. Wajah nenek itu bermain di kepalaku. Aku berhenti, dan menoleh kembali kearah jembatan. Lalu berlari kembali kesana. Kulihat nenek tadi bersandar di dinding jembatan sembari mencoba memejamkan matanya. Aku menghampirinya.
”Nek, kita ketempat saya aja yah. Nanti nenek istirahat di sana dulu. Kalau udah inget rumahnya, baru saya anterin p...