Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis! - Kwikku

Halaman Author

Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.

Pelajari lebih lengkap tentang benefit yang akan kamu dapatkan.

Cara membuat karya

Tutorial singkat cara memublikasikan karyamu di Kwikku.

Pelajari bagaimana kamu bisa memonetisasi karyamu dengan mudah.

Cerpen

Drama

Bronze

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

0

Suka

347

Dibaca

Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Cerpen Habel Rajavani

.

"SLANK itu bukan sekedar grup rock. Slank itu udah kayak agama buat gue. Hidup gue jadi bener dan bersemangat karena lagu-lagu Slank," kata Ibrahim bin Amrullah. Kalimat itu saya kutip dalam liputan panjang saya tentang fenomena Slankers, sebutan untuk para penggemar Slank.

Ibrahim (alias Bimbim) adalah ketua komunitas Slankers di sebuah kota kecil Kalimantan Utara. Dia dituakan dan dihormati d...

Baca cerita ini lebih lanjut?

Rp1,000

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Tidak ada komentar

Rekomendasi dari Drama

SATU-SATUNYA CINTA

10% : Sepuluh Persen

Hendra Setiawan

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Diam Diam Jatuh Cinta

R [Raja, Ratu & Rahasia)

Sepenggal Doa di Ujung Malam

VESPA UNTUK AYAH

Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya

Aji Najiullah Thaib

SAMPAI NANTI SAATNYA TIBA

PCPK Cupcake Festival

Noura Publishing

Falling Amongst The Stars

de Baron Martha

Rekomendasi

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Sesaat Sebelum Bom Itu Meledak

Apakah yang Kita Harapkan dari Hujan?

Seekor Anjing Bernama Si Jon

Jaket dengan Lubang Bekas Peluru

Kenapa Anggi Memutuskan Arwan dan Memintanya Menikahi Ane

Perwakilan Rakyat? No! Majelis Binatang? Yes!

Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga

Sebentang Jalanan, Sepanjang Kenangan

Cerita tentang Seorang yang Ingin Menjadi Juru Cerita

Berhenti Saja Kau Jadi Guru

Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?

Sebilah Parang dan Tugas Terakhir Paman Ahdi

Perihal Premis dan Penulis Aidul

Dia Menggali Kubur Sambil Bernyanyi