Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis! - Kwikku

Halaman Author

Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.

Pelajari lebih lengkap tentang benefit yang akan kamu dapatkan.

Cara membuat karya

Tutorial singkat cara memublikasikan karyamu di Kwikku.

Pelajari bagaimana kamu bisa memonetisasi karyamu dengan mudah.

Cerpen

Drama

Bronze

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

0

Suka

17,876

Dibaca

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Cerpen Habel Rajavani

.

"SLANK itu bukan sekedar grup rock. Slank itu udah kayak agama buat gue. Hidup gue jadi bener dan bersemangat karena lagu-lagu Slank," kata Ibrahim bin Amrullah. Kalimat itu saya kutip dalam liputan panjang saya tentang fenomena Slankers, sebutan untuk para penggemar Slank.

Ibrahim (alias Bimbim) adalah ketua komunitas Slankers di sebuah kota kecil Kalimantan Utara. Dia dituakan dan dihormati d...

Baca cerita ini lebih lanjut?

Rp1.000

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Komentar (0)

Rekomendasi dari Drama

Keluarga Sederhana

BUS MALAM, COVID-19 DAN KAMU (Script)

Siti Sarah Madani

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Resonansi di Kedalaman

Pria di ujung Senja

Pelangi Senja dalam Renjana

Fall in Love with Devils

Aku Tukar 3 Hari Untuk Memori

Wintan D Maharani

My No-Life Sister

Between two options

Bu, ini aku (putri sulungmu)

Malfa Lena Karita Dewi

Rekomendasi

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!

Pelacur yang Menangis Ketika Mendengar Azan di Mekkah

Kenapa Mang Enjang Tak Suka Khutbah Bertema Politik

Cerita Tukang Sulap dan Ibu yang Mencari

Lalu Terdengar Suara Parang Ditebaskan

Kenapa Anggi Memutuskan Arwan dan Memintanya Menikahi Ane

Lebih Pedih dari yang Pedih

Bagaimana Dini Menemukan Subagio Sastrowardoyo

Seekor Anjing Bernama Si Jon

Berhenti Saja Kau Jadi Guru

Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga

Dia Menggali Kubur Sambil Bernyanyi

Perihal Premis dan Penulis Aidul

Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?

Kisah Nyonya Nredom