Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Bidan Sofia
0
Suka
332
Dibaca

Bab 1: Kedatangan di Lembah Kabut

Sofia menutup pintu mobilnya, suara klik pelan terdengar di antara keheningan yang mencekam. Udara dingin langsung menerpa wajahnya, menusuk hingga ke tulang. Tidak seperti Jakarta yang selalu gerah dan pengap, dengan hiruk pikuk klakson dan bau knalpot yang menyesakkan, Desa Gunungrejo menawarkan kesejukan yang menusuk, bahkan di siang bolong. Kabut tipis masih bergelayut manja di lereng pegunungan yang mengelilingi desa, seperti tirai misterius yang menyembunyikan sesuatu, menjanjikan keindahan sekaligus menyimpan rahasia. Sofia menarik napas dalam, aroma tanah basah, dedaunan pinus yang gugur, dan bau samar kayu bakar mengisi paru-parunya. Sebuah aroma yang asing, namun entah mengapa, terasa menenangkan sekaligus mencurigakan.

Ini bukan kepindahan yang direncanakan Sofia dalam peta kariernya. Lulus dari fakultas kebidanan dengan predikat cum laude, ia selalu membayangkan praktik di rumah sakit modern, dengan peralatan serba canggih, tim medis yang kompeten, dan jadwal yang teratur. Namun, sebuah program pemerintah yang menjanjikan bonus besar dan pengalaman unik, ditambah lagi dengan dorongan kuat dari sebuah idealisme yang ia genggam erat setelah kejadian setahun lalu—kematian adiknya, Luna, karena kurangnya penanganan medis di sebuah daerah terpencil—mengantarnya ke tempat antah-berantah ini. Luna, yang menderita demam berdarah parah, tak bisa diselamatkan karena keterbatasan akses dan fasilitas kesehatan di desa tempat ia KKN. Sejak saat itu, Sofia bersumpah pada dirinya sendiri, tidak akan ada lagi yang harus mengalami nasib serupa, tidak ada lagi nyawa yang terbuang sia-sia hanya karena jarak dan kemiskinan fasilitas.

"Selamat datang, Bu Bidan Sofia," suara berat menginterupsi lamunannya, membuyarkan ingatan pahitnya. Seorang pria paruh baya dengan kulit gelap terbakar matahari dan tatapan mata yang dalam, hampir terlalu dalam, berdiri di depannya. Rambutnya memutih di pelipis, dan kerutan di wajahnya menandakan usia serta kerasnya hidup. Itu Pak Kades, Bapak Kepala Desa, yang sebelumnya berkomunikasi dengannya melalui telepon. Ia mengenakan baju batik lusuh yang warnanya sudah memudar dan peci hitam yang sedikit miring.

"Terima kasih, Pak Kades. Maaf saya terlambat sedikit," jawab Sofia, senyumnya sedikit kaku, memaksakan kehangatan yang sebenarnya tidak ia rasakan sepenuhnya. Perjalanan dari kota memang jauh dan melelahkan, melewati jalanan berliku yang sesekali berbatu dan terjal, membuat perutnya mual beberapa kali.

Pak Kades h...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp8.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Payung Hitam
Herman Sim
Flash
Setangkai Mawar Biru
Tazkia Irsyad
Cerpen
Bronze
Hidup Di Dunia Lain
Christian Shonda Benyamin
Novel
Pesantren Ilmu Gaib: ANTARA MITOS DAN REALITAS
riskafitrianis
Komik
CERMIN
Akhmad Kuncoro
Cerpen
Bronze
Menuju Jalan Keluar
Nabilla Shafira
Skrip Film
Script of Who is The Ghost
Arifzu
Flash
Kursi Kosong di Sebelahku
Listian Nova
Novel
Gadis Jelmaan Parakang
Muhammad Taufiq
Novel
Tarun, Perjalanan ke Dunia Jin
artupaz piru
Cerpen
Bronze
Dosa Kalian, kuampuni
Novita Ledo
Flash
LAKNAT : CURSED ONES (SHOWCASE)
Donny Sixx
Cerpen
Bronze
Terror Anggia
Amelia Purnomo
Cerpen
Bronze
Jurit Malam Di Perumahan Setan
Yona Elia Pratiwi
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Hidup Di Dunia Lain
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Pembunuh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suwanita
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Diri
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
#fyp Terakhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Penyiar Radio
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kereta Cepat Whoosh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Terompet
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Bayang Kaktus Berdarah Seri 04
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Tuan Baru
Christian Shonda Benyamin