Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
1
Suka
1,033
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Ini Gila Buk. Mana mungkin seorang abang ipar bisa menyukai adik iparnya sendiri. Adik kandung dari istrinya. Dia itu gila buk. Edan. Gak waras.” Omelku siang itu saat sedang makan siang bersama ibuku dirumah"

“Ya ini emang gila! Kasihan mbak hanum kakakmu itu. Hatinya sangat hancur saat tahu ternyata suaminya diam-diam suka sama kamu.” Jawab ibuk lemas dan sedih.

“Astrid kan dari dulu sudah bilang buk kalau mas pras itu memang playboy. Dia itu sering astrid pergokin jalan sama wanita-wanita cantik yang alasannya teman kerjalah, teman bisnislah. Mbak hanum juga tidak pernah tanggapin omongan astrid.” Aku menatap kesal pada ibu.

 Ibuku diam sejenak dan menarik nafas dalam. Aku pun begitu. Wajahku memerah karena geram dan kesal. Selera makan ku pun mendadak hilang. Piring-piring yang penuh dengan berbagai macam lauk yang enak tampak tak lagi menggiurkan. Cuaca yang sudah panas malah semakin panas rasanya. Ibu memegang punggung tanganku dengan lembut dan menatap penuh arti pada bola mataku.

“Bapak sama ibuk sudah ambil keputusan. Solusi dari semua masalah ini yaitu kamu.” Ujar Ibu menatapku penuh harap.

“Kenapa dengan Aku, buk? Maksud ibuk gimana?”Aku makin tak mengerti.

“Bapak sama ibuk mau menikahkan kamu dengan anak teman bapak. Namanya Anjas. Bapak-ibuk fikir dengan cara kamu menikah maka abang iparmu tidak akan menyukai kamu lagi.” Ujar ibu lagi. Kali ini ibu tak berani menatapku. Ia hanya melihat kosong ke arah jendela.

“Apa Buk?” Pekikku sambil menarik tanganku dari genggaman ibu. Mataku melotot merah. Tak percaya. Keputusan seperti apa ini? Aku masih 20 tahun dan masih kuliah di semester 6 jurusan design. Cita-citaku menjadi seorang designer juga belum tercapai. Bahkan untuk memikirkan sebuah pernikahanpun aku tak pernah. Sekarang tiba-tiba aku harus menikah dengan seorang lelaki yang tidak aku cintai bahkan jelas-jelas aku tidak kenal sedikitpun.

 “Astrid, ini bukan hanya masalah buat mbak Hanum mu. Tetapi juga buat mbak Afni mu. Dia baru saja dua bulan menikah dan hidup bahagia. Ibu khawatir lama-lama suaminya juga suka sama kamu. Sebelum itu terjadi kamu harus cepat menikah dan ikut dengan suamimu."

Aku tak menjawab ibuku karena mataku sudah dipenuhi bulir-bulir kaca yang hampir jatuh. Nafasku terasa berat. Aku baga...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Cerita Imei
Rizqy Kurniawan
Cerpen
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
fitriyanti
Cerpen
Hello How?
Tiwul
Novel
Gold
Sophia and Pink
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sepatu untuk Jenderal
Ariyanto
Cerpen
Monumen Cinta
Herbayu
Novel
Bronze
Kerinci 1995
m.alkahfi
Novel
Bronze
Sujud Terakhir Bapak
Alfian N. Budiarto
Novel
Gold
Hwaiting 2 Dream Comes True
Mizan Publishing
Novel
ANOMALI AIR
Mochammad Eko Priambudi
Novel
Bronze
Chaos
diannafi
Novel
Amor Prohibido
Aurellia Angelie Shalum
Novel
Bronze
Boundaries
ayurinp
Cerpen
Bronze
Buah Dari Perbuatan
Fitri Yeni Musollini
Cerpen
Bronze
Sekeping Waktu
B12
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
fitriyanti
Novel
Bronze
ISTIQOMAH CINTA
fitriyanti
Novel
Surat - surat tak Berbalas
fitriyanti
Skrip Film
SENSITIF
fitriyanti