Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
1
Suka
1,064
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Ini Gila Buk. Mana mungkin seorang abang ipar bisa menyukai adik iparnya sendiri. Adik kandung dari istrinya. Dia itu gila buk. Edan. Gak waras.” Omelku siang itu saat sedang makan siang bersama ibuku dirumah"

“Ya ini emang gila! Kasihan mbak hanum kakakmu itu. Hatinya sangat hancur saat tahu ternyata suaminya diam-diam suka sama kamu.” Jawab ibuk lemas dan sedih.

“Astrid kan dari dulu sudah bilang buk kalau mas pras itu memang playboy. Dia itu sering astrid pergokin jalan sama wanita-wanita cantik yang alasannya teman kerjalah, teman bisnislah. Mbak hanum juga tidak pernah tanggapin omongan astrid.” Aku menatap kesal pada ibu.

 Ibuku diam sejenak dan menarik nafas dalam. Aku pun begitu. Wajahku memerah karena geram dan kesal. Selera makan ku pun mendadak hilang. Piring-piring yang penuh dengan berbagai macam lauk yang enak tampak tak lagi menggiurkan. Cuaca yang sudah panas malah semakin panas rasanya. Ibu memegang punggung tanganku dengan lembut dan menatap penuh arti pada bola mataku.

“Bapak sama ibuk sudah ambil keputusan. Solusi dari semua masalah ini yaitu kamu.” Ujar Ibu menatapku penuh harap.

“Kenapa dengan Aku, buk? Maksud ibuk gimana?”Aku makin tak mengerti.

“Bapak sama ibuk mau menikahkan kamu dengan anak teman bapak. Namanya Anjas. Bapak-ibuk fikir dengan cara kamu menikah maka abang iparmu tidak akan menyukai kamu lagi.” Ujar ibu lagi. Kali ini ibu tak berani menatapku. Ia hanya melihat kosong ke arah jendela.

“Apa Buk?” Pekikku sambil menarik tanganku dari genggaman ibu. Mataku melotot merah. Tak percaya. Keputusan seperti apa ini? Aku masih 20 tahun dan masih kuliah di semester 6 jurusan design. Cita-citaku menjadi seorang designer juga belum tercapai. Bahkan untuk memikirkan sebuah pernikahanpun aku tak pernah. Sekarang tiba-tiba aku harus menikah dengan seorang lelaki yang tidak aku cintai bahkan jelas-jelas aku tidak kenal sedikitpun.

 “Astrid, ini bukan hanya masalah buat mbak Hanum mu. Tetapi juga buat mbak Afni mu. Dia baru saja dua bulan menikah dan hidup bahagia. Ibu khawatir lama-lama suaminya juga suka sama kamu. Sebelum itu terjadi kamu harus cepat menikah dan ikut dengan suamimu."

Aku tak menjawab ibuku karena mataku sudah dipenuhi bulir-bulir kaca yang hampir jatuh. Nafasku terasa berat. Aku baga...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
fitriyanti
Flash
You're gonna live forever in me.
N. Sabrina Putri
Novel
Bronze
Toxic Relationship
Yayah Rokayh
Novel
Gold
IPA & IPS
Coconut Books
Novel
Bronze
Harapan Bangsa
Miaw Nyaon
Novel
PTSD
diana rahmatika
Novel
Cinta Yang Hilang
Dewi Muliyawan
Flash
Hanya Angin yang Datang
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Mengampuni Maling
Sulistiyo Suparno
Novel
Mata untuk Aini
Aji Najiullah Thaib
Cerpen
Bronze
Anakku Minta Kawin
Sulistiyo Suparno
Novel
Gold
PCPK Dream Catcher
Noura Publishing
Novel
Bronze
Sesuci Bella Seteguh Azis (Buku Pertama)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Pohon dan Matahari
Nuka Asrama
Flash
Rindu di Balik Jendela
Ravistara
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
fitriyanti
Novel
Bronze
ISTIQOMAH CINTA
fitriyanti
Novel
Surat - surat tak Berbalas
fitriyanti
Skrip Film
SENSITIF
fitriyanti