Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
3
Suka
13,892
Dibaca

“Ini Gila Buk. Mana mungkin seorang abang ipar bisa menyukai adik iparnya sendiri. Adik kandung dari istrinya. Dia itu gila buk. Edan. Gak waras.” Omelku siang itu saat sedang makan siang bersama ibuku dirumah"

“Ya ini emang gila! Kasihan mbak hanum kakakmu itu. Hatinya sangat hancur saat tahu ternyata suaminya diam-diam suka sama kamu.” Jawab ibuk lemas dan sedih.

“Astrid kan dari dulu sudah bilang buk kalau mas pras itu memang playboy. Dia itu sering astrid pergokin jalan sama wanita-wanita cantik yang alasannya teman kerjalah, teman bisnislah. Mbak hanum juga tidak pernah tanggapin omongan astrid.” Aku menatap kesal pada ibu.

 Ibuku diam sejenak dan menarik nafas dalam. Aku pun begitu. Wajahku memerah karena geram dan kesal. Selera makan ku pun mendadak hilang. Piring-piring yang penuh dengan berbagai macam lauk yang enak tampak tak lagi menggiurkan. Cuaca yang sudah panas malah semakin panas rasanya. Ibu memegang punggung tanganku dengan lembut dan menatap penuh arti pada bola mataku.

“Bapak sama ibuk sudah ambil keputusan. Solusi dari semua masalah ini yaitu kamu.” Ujar Ibu menatapku penuh harap.

“Kenapa dengan Aku, buk? Maksud ibuk gimana?”Aku makin tak mengerti.

“Bapak sama ibuk mau menikahkan kamu dengan anak teman bapak. Namanya Anjas. Bapak-ibuk fikir dengan cara kamu menikah maka abang iparmu tidak akan menyukai kamu lagi.” Ujar ibu lagi. Kali ini ibu tak berani menatapku. Ia hanya melihat kosong ke arah jendela.

“Apa Buk?” Pekikku sambil menarik tanganku dari genggaman ibu. Mataku melotot merah. Tak percaya. Keputusan seperti apa ini? Aku masih 20 tahun dan masih kuliah di semester 6 jurusan design. Cita-citaku menjadi seorang designer juga belum tercapai. Bahkan untuk memikirkan sebuah pernikahanpun aku tak pernah. Sekarang tiba-tiba aku harus menikah dengan seorang lelaki yang tidak aku cintai bahkan jelas-jelas aku tidak kenal sedikitpun.

 “Astrid, ini bukan hanya masalah buat mbak Hanum mu. Tetapi juga buat mbak Afni mu. Dia baru saja dua bulan menikah dan hidup bahagia. Ibu khawatir lama-lama suaminya juga suka sama kamu. Sebelum itu terjadi kamu harus cepat menikah dan ikut dengan suamimu."

Aku tak menjawab ibuku karena mataku sudah dipenuhi bulir-bulir kaca yang hampir jatuh. Nafasku terasa berat. Aku baga...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
Perfect Mistakes
Bentang Pustaka
Flash
Yang Gila Disini Siapa?
Linggarjati Bratawati
Flash
Tuhan, Jadikan Hariku Senin Selalu
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
fitriyanti
Novel
You Are My Remedy
Wardatul Jannah
Komik
My No-Life Sister
Lindha Putry
Novel
Bronze
Senja di Pendakian Terakhir
Randy Satrya
Cerpen
Bronze
Kebenaran Dibalik Furnitur
Kemal Ahmed
Cerpen
MENDEKAP MARAPI
Shinta Puspita Sari
Novel
BANDARA CHANGI TUNGGU AKU 2
Iis Siti Napisah
Novel
PRECIOUS (Setiap Detik Berharga)
Ambar MF
Novel
Bronze
Babi-babi Berburu Emas (Cerpen Pilihan Editor #2)
Imajinasiku
Novel
Mungkinkah Kamu Istiqlal untuk Dia yang Katedral?
Alfian N. Budiarto
Novel
Sebuah Rasa yang Kusebut Rumah
fotta
Flash
Hadiah Tahun Ke-5 Akhir Pekan
Aisyah KW
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
BIAS-BIAS CINTA
fitriyanti
Novel
Surat - surat tak Berbalas
fitriyanti
Skrip Film
SENSITIF
fitriyanti
Novel
Bronze
ISTIQOMAH CINTA
fitriyanti