Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Pagi menjelang siang. Matahari mulai menyengat, memerihkan kulit. Seorang perempuan bernama Santi berjalan sendiri. Dia tak peduli dengan sengatan yang terasa perih di kulitnya. Dengan pelan tapi pasti, dia terus melangkah hingga tiba di depan sebuah rumah yang diyakininya sebagai tempat yang dituju. Santi mengamati dengan saksama rumah megah yang berdiri kokoh di hadapannya. Tak banyak berubah, masih seperti saat pertama kali dilihatnya. Karena itulah dia sangat yakin bahwa dia tak mungkin salah. Dia mendekati pagar. Memegang teralisnya yang tinggi. Mencari celah untuk melongokkan kepala.
Tak lama, pintu terbuka. Seorang pemuda mengenakan kaus dan celana pendek keluar. Dia terkesiap. “Anakku!” Kata itu terlompat begitu saja dari mulutnya. Hampir saja dia berteriak tapi, segera membakap mulutnya...