Berhenti Saja Kau Jadi Guru - Kwikku

Halaman Author

Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.

Pelajari lebih lengkap tentang benefit yang akan kamu dapatkan.

Cara membuat karya

Tutorial singkat cara memublikasikan karyamu di Kwikku.

Pelajari bagaimana kamu bisa memonetisasi karyamu dengan mudah.

Cerpen

Drama

Bronze

Berhenti Saja Kau Jadi Guru

1

Suka

1,623

Dibaca

Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"BERHENTI saja kau jadi guru. Sudah kacau sekali pendidikan di negeri ini," kata Haji Darmawi. Itulah kata-katanya yang selalu terngiang-ngiang di telingaku. Ingatan dari percakapan terakhir kami. Beberapa bulan kemudian dia meninggal.

Haji Darmawi adalah pamanku. Abang dari ayahku. Dia juga guruku sejak kelas 1 SD. Dialah yang mendorong saya jadi guru, mengikuti jejaknya. "Kamu itu pintar, Wang. Menurutku sebaiknya nanti kau sekolah guru. Biarlah anak muridku yang pintar lainnya jadi insinyur, dokter. Tapi ha...

Baca cerita ini lebih lanjut?

Rp1,000

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar

Tidak ada komentar

Rekomendasi dari Drama

Berhenti Saja Kau Jadi Guru

Mommy, izinkan aku membencimu

IF YOU REMEMBER

My Idiot Husband

YANG PERNAH HILANG

Bukan Darah Daging

Novia Syahidah Rais

Unconditionally Love

Sayyidatul Imamah

THE LIGHT OF TEARS

Indy Nurliza Zulfianti

Monokrom: Para Korban Keadaan

Segaris Waktu dan Mimpi Tengah Hari

CHRISTABEL QUEENZA

Rekomendasi

Berhenti Saja Kau Jadi Guru

Penjaga Kubur Itu Dulu Berjualan Sate Anjing

Apakah Kampus Hanya Melahirkan Sarjana sebagai Sekrup Kapitalis?

Seekor Anjing Bernama Si Jon

Kenapa Anggi Memutuskan Arwan dan Memintanya Menikahi Ane

Gadis Kecil dan Perawat Tanaman yang Bicara Pada Bunga-bunga

Cerita tentang Seorang yang Ingin Menjadi Juru Cerita

Sebilah Pedang, Gua Kelelawar, dan Seekor Buaya

Tentang Seorang yang Ingin Melempar Tahi ke Wajah Koruptor

Nasib Malang Kawanku Amang

Malam Itu Laut Sedang Surut

Dia Menggali Kubur Sambil Bernyanyi

Apa yang Terjadi Setelah Pemakaman Itu. . . .

Bimbim (alias Ibrahim), Kamu Jangan Menangis!