Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
“Heh, kenapa ngga puasa? Jelas-jelas ini bulan puasa.”
“Oh, ini... aku lagi M....” Arkan menjawab santai.
“M?!”
Menstruasi? Farah melongo terkejut. Cowok di hadapannya itu mungkin adalah banci! Gadis itu menggelengkan kepala, bergidig geli.
Arkan, dia benar-benar makhluk paling tak beres di muka bumi ini. Baiklah, itu hiperbola, karena sebenarnya cowok itu lebih tepat disebut makhluk paling tak beres di sekolahnya. Anehnya, kenapa cowok yang hidup berantakan seperti itu bisa digilai oleh banyak teman perempuannya di kelas? Sebut saja Riana, cewek kaya yang super modis itu. Tanpa gengsi tiap harinya dia mendekati cowok itu. Ajaib!
Arkan memang cukup tampan, tapi tingkah lakunya itu yang membuat Farah gemas. Melanggar aturan sekolah, melanggar perintah agama. Sekalipun sebelum ini, Arkan yang satu kelas dengannya itu tidak pernah mengusilinya.
Padahal kalau dipikir-pikir lagi, ia termasuk mangsa empuk untuk dikerjai. Orang yang kaku, dingin, juga tidak banyak memiliki teman. Itu juga alasan yang membawanya pergi ke tempat ia memergoki Arkan sekarang, halaman belakang sekolah dengan bangku panjang yang di duduki cowok itu. Tempat tersepi di sekolah.
Kepala Arkan tampak miring ke kiri lalu ke kanan, seperti tengah melihat Farah dengan tatapan menyelidik. Membuat Farah memberengut, bukannya itu terbalik? Harusnya ia yang melakukan itu padanya, bukan sebaliknya.
“Hey, kenapa reaksimu seperti itu?”
“M?”...