Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Berakhir sama
6
Suka
166
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Karin, dia adalah gadis yang selalu gagal dalam percintaan. Diselingkuhi, adanya orang ketiga, dijadikan pelampiasan, sepertinya sudah terbiasa ia rasakan seperti apa sakitnya.

Berkali-kali menjalin hubungan dengan lawan jenis nya, tetapi belum ada satupun yang serius kepadanya. Ia merasa bahwa dirinya hanya dijadikan tempat sebagai penyembuhan luka beberapa pria yang datang kepadanya.

Karin terlahir dari keluarga sederhana, orang tua nya sangat menyayangi nya, ia juga memiliki salah seorang sahabat yang bernama Ica dan Rekash. Mereka berteman sedari sekolah dasar sampai saat ini. Sayangnya, setelah SMA mereka berjauhan demi menggapai mimpi mereka, karin mendaftar perguruan tinggi di universitas di kota malang sedangkan Ica dan Rekash memilih universitas di Surabaya. Mereka tetap berkomunikasi dengan baik walaupun terbatasnya waktu dan jarak.

Saat waktu luang dimalam yang sejuk sembari ditemani satu gelas teh hangat mereka saling bercerita bagaimana hari-hari mereka saat berjauhan melalui video call.

"Ca, Rek, gimana nih kalian sekarang? pasti kalian udah punya pasangan masing masing yaa??". Tanya Karin.

 "HAHAHA belum nih". Jawab Rekash.

"Kalau kamu gimana kar?". Tanya Ica.

"Masih sama kayak kemarin". Jawab Karin.

 Tanpa mereka sadari, sampai larut malam mereka bercerita. Karin mematikan sambungan video call tersebut karena ia ada kelas pagi besok.

Pagi pagi sekali Karin bersiap-siap untuk berangkat kuliah karena ada jadwal kelas pagi. Karin mengendarai sepeda motornya menuju kampus dengan tergesa-gesa tetapi tiba-tiba ban belakang sepeda motor Karin terasa beda lalu karin beranjak turun untuk melihat ban motor nya dan ternyata ban motornya bocor, padahal waktu dosen masuk kelas sudah mepet sekali.

Ditengah jalan dengan raut muka yang lesu, kesal, berkaca kaca itu ia tampak kebingungan sekali dengan keadaan sepeda motornya. 

Tampak dari kejauhan Karin melihat Dion teman satu prodinya itu melewati dirinya spontan Karin teriak meminta tolong.

"Dion!!!...". Teriak Karin.

"Dion!!!..". Teriak Karin.

"Eh maaf kar, kenapa sepeda motor kamu?". Tanya Dion.

"Iyanih.. motorku mogok, padahal sebentar lagi jam dosen masuk kelas". Jawab Karin.

"Yaudah kalo gitu bareng aku aja, motormu kita taruh di bengkel depan aja". Tawaran Dion.

"Serius nih? ga ngerepotin?". Tanya Karin.

"Serius dong, kan kita juga satu kampus, satu kelas pula". Jawab Dion.

Karin pun menaiki sepeda motor bersama Dion menuju kampus.

Sepulangnya dari kampus Karin yang sedang menunggu angkutan umum di halte samping kampus untuk menuju ke tempat bengkel tadi ingin mengambil sepeda motornya. Hampir 30 menit Karin menunggu angkutan umum tetapi belum ada satupun yang angkutan melintas. Dion yang melihat dari kejauhan sudah paham bahwa Karin sedang resah menunggu angkutan umum yang tak kunjung melintas.

*Dion menghampiri Karin.

"Naik". Tanpa aba-aba Dion menyuruh Karin menaiki jok belakang sepeda motornya yang kosong itu.

"K-kemana?". Jawab Karin dengan muka kebingungan.

"Ambil motor kamu di bengkel". Jawab Dion.

"Oohh i-iya". 

Karena takut dengan wajah sangarnya, Karin pun mematuhi perintah Dion.

 Sesampainya di rumah ia bersih-bersih badan lalu ia mengistirahatkan dirinya, tiba tiba pertanyaan ini muncul di otak karin. "Apa Dion suka aku ya?" (tanya nya dalam hati). Ah sudahlah fikiran macam apa itu, tadi kan cuma membantuku saja. 

Setelah apa yang dilakukan Dion terhadap Karin, Karin mulai merasakan jatuh cinta setelah beberapa tahun lamanya. Bahkan ia hampir lupa rasanya jatuh cinta. Yang diingatnya hanya bagaimana rasanya disakiti. Tetapi setelah apa yang dilakukan Dion terhadap Karin, Karin merasa bahwa Dion beda dengan pria lainnya.

Keesokan harinya, Dion menghubungi Karin lewat telfon seluler.

 "Hallo". Sapa Dion.

"Haii". Jawab Karin.

"Hari ini free kan?? gimana kalau kita keluar??". Ajak Dion.

"Tumben banget, dalam rangka apa nih??". Jawab Karin.

Tanpa menjawab pertanyaan Karin Dion langsung menjalankan motor nya.

Dion pun memberhentikan motornya di depan toko bunga sederhana dipinggir jalan, tanpa sepengetahuan Karin ia membeli bunga untuk Karin. 

"Bunga untuk siapa, Dion?". Tanya Karin.

"emm ada dehhh". Jawab Dion.

Dalam hati Karin yang berisik penuh dengan pertanyaan sebenernya ia mau dibawa kemana dan untuk apa Dion membeli bunga.

Berhentilah disebuah taman kecil yang sejuk, mereka berdua mengelilingi taman tersebut. Dengan tangan Dion yang masih memegang bunga yang dibeli nya tadi.

Setelah mengelilingi taman Dion dan Karin akhirnya menemukan tempat duduk yang nyaman, Disitulah Dion menyatakan perasaannya.

"Karin, mau kah kamu menjadi pacarku?". Ucap Dion dengan wajah memohon.

"Aku mau, tapi aku takut, Dion..". jawab Karin dengan penuh keraguan.

"Aku janji, aku bakal buat kamu sembuh dari rasa trauma mu Karin". Jawab Dion dengan sangat meyakinkan Karin.

"Janji, aku mau jadi pacarmu". Karin menjawab sembari tersenyum tipis.

"Terimakasih banyak Karin". Jawab Dion.

Tak lupa karin pun memberitahu sahabatnya tentang hubungannya dengan Dion. Kedua sahabatnya tampak bahagia melihat Karin kembali merasakan jatuh cinta setelah berpeluk lama dengan trauma nya.

Akhirnya Karin merasakan yang namanya jatuh cinta lagi, tetapi Karin masih menyimpan sangat amat banyak keraguan kepada Dion.

Benar saja, setelah satu minggu mereka berpacaran tak sengaja Karin memergoki Dion bersama wanita lain disebuah resto. Mereka saling berpegangan tangan tampak mesra sekali. Seketika hati Karin kembali sakit melihat kelakuan pacarnya yang brengsek itu.

Tanpa basa basi Karin memutuskan hubungannya dengan Dion ditempat itu juga.

"Dion, kita putus sekarang!". ucapnya sembari meneteskan air mata.

"A-aku bisa jelasin, Karin". 

"Gausah! ini udah jelas." Jawab Karin dengan penuh kekecewaan.

Karin pulang dengan air mata yang masih terus menerus membasahi pipinya dan ditemani derasnya air hujan yang dingin itu.

Setelah kejadian kemarin, Karin bercerita kepada Ica dan Rekash melalui video call.

"Ca, Rek, aku salah orang lagi..". Kata Karin.

"Masih sama kar?". Tanya Ica.

"Hmm, aku lihat dia selingkuh dengan mata kepalaku sendiri". Jawab Karin dengan mata yang berkaca kaca.

"Brengsek emang tu cowo". Ucap Rekash dengan sangat emosi.

"Sabar ya kar, maaf kita belum bisa nemenin kamu secara langsung". Kata Ica.

"Aku baik baik aja ca". Katanya.

"Kita bakal main ke rumah kamu kalau udah liburan ya". Kata Ica dan Rekash.

"Aku tunggu kalian". Ucap Ica.

Setelah 2 jam mereka bercerita, mereka bertiga mengakhiri video call nya.

*Waktu liburan tiba.

Pagi-pagi sekali, Karin melamun di depan jendela kamarnya sembari ngedumel.

"Kapan ya? Ica dan Rekash kerumahku?".

"Aku kesepian".

"Katanya liburan, buktinya sekarang udah liburan, tapi, mana mereka?".

Ica dan Rekash yang sibuk meyiapkan kejutan demi menghibur sahabatnya dengan menemuinya tanpa sepengetahuannya.

Malam tepat pukul 19.00 pm Ica dan Rakesh tiba didepan rumah Karin.

 "Tok..Tok..Tok..!".

"Iyaa sebentar". Teriak karin.

Karin berlari sangat cepat untuk membuka pintunya, Dan ia terkejut setelah melihat dibalik pintu itu siapa.

"HAH! ICA, REKASH".

 Karin pun langsung memeluk erat kedua sahabatnya itu.

"Aku bahagia sekali kalian datang, aku menunggu kalian dari pagi loh.., ayo masuk kedalam". Ajak Karin.

"Baik, terimakasih". Jawab Ica.

"Kayaknya kita bakal nginep di rumah mu deh kar, selama liburan ini". Ucap Ica.

"SERIUS NIH? AKU SENENG BANGET DENGERNYA". Jawab Karin dengan sangat bahagia.

Orang tua Karin pun sangat menyambut kedatangan Ica dan Rekash.

Selama di rumah Karin, banyak kegaiatan positif yang mereka lakukan. Memasak bersama, karaoke bersama, bermain bersama dan masih banyak lainnya. Mereka sangat menghargai waktu kebersamaan mereka dengan baik.

Dengan kehadiran sahabatnya Karin merasa bahwa dirinya sudah semakin membaik atas kejadian kemarin yang tidak mengenakkan itu.

* Hari liburan terakhir di rumah Karin.

 Rekash memberitahu bahwa dirinya akan pindah kampus bersama Karin.

"kar, ca, aku pindah kampus". Dengan santainya Rekash bicara seperti itu.

"Masih pagi loh rek, maksud kamu apa? jangan bercanda". Ucap Karin.

"Ini serius aku pindah kampus bareng kamu kar". Ucap Rekash.

"Yaahh, berarti aku sendiri dong". Ucap Ica dengan muka sedihnya.

"Tenang, kita masih bisa sama sama ko". Rekash yang meyakinkan Ica.

"janji ya?". Kata Ica.

"janji".

"janji".

"Berhubung ini malam terakhir Ica di rumahku, gimana kalau kita bakar jagung sama sama?" ajak Rekash.

 "wah boleh tuh" jawab Karin.

"YUK!!" kata Ica.

Keesokan harinya tiba hari dimana Ica balik ke kampus asalnya, dengan raut wajah yang sedih karena berpisah dengan dua sahabatnya, tetapi Ica bahagia karena melihat Rekash dan Karin yang semakin dekat.

"Kalian cocok loh". Ica menyeletuk.

"Ah apaansi aneh kamu ca". Jawab Karin.

"Hahaha ada ada aja". Kata Rekash.

"Udah buruan siap siap, bentar lagi jam keretamu jalan". Kata Rekash.

"Iyaa, jaga diri ya kalian disini". Kata Ica.

Karin mulai merasa bahwa ada yang aneh didiri Rekash, belakangan ini Rekash selalu memberikan perhatian yang lebih kepadanya. Sangat amat beda dengan sebelumnya.

"Ah ga mungkin kalau Rekash suka aku, kan kita sahabatan udah lama banget, aku benci pikiran ku ini". Ucapnya dalam hati.

Ia selalu dihantui rasa trauma, tetapi ia juga dibuat bingung oleh sikap Rekash kepadanya.

Rekash izin kepada Karin untuk berlibur di kota dekat tempat tinggal karin selama 3 hari, Tetapi sudah 5 hari Rekash tak kunjung datang.

Ayah dan ibu yang sedang menonton TV melohat ada berita "kecelakaan mobil terjun ke dalam jurang". Setelah reporter menyebutkan kalimat itu spontan ayah dan ibu memanggil Karin karena khawatir bahwa itu kecelakaan yang dialami Rekash. Karin sangat khawatir dengan keadaan Rekash, tetapi tidak ada usaha yang ia lakukan selain mengirim doa untuk Rekash.

"Yang katanya mau satu kampus bareng aku, tapi dia tiba tiba pergi begitu saja entah kemana".

* 3 tahun berlalu.

 Hubungan persahabatan Karin, Ica, dan Rekash mulai kacau. Ica yang sudah berumahtangga dan memutus kuliahnya sehingga tidak bisa bertemu karena sudah tinggal bersama suami , Rekash yang belum tahu dimana keberadaannya, sedangkan Karin ia masih fokus dengan kuliahnya sembari menunggu kabar rekash yang entah apakah masih bisa berkabar atau tidak.

Pada suatu hari ia sedang bermain dengan ponsel genggam kesayangannya di dalam kamar dan muncullah angin angin segar disertai cahaya matahari yang terik dari sela-sela jendela. Spontan ia bertanya kepada diri sendiri "apa aku tidak layak dicintai dengan tulus? seburuk itu kah aku, sesampainya mereka hanya mempermainkan hatiku? aku lelah jika harus dipertemukan dengan pria pria selanjutnya tetapi dengan ending yang sama".

Saat Karin sedang bermain di taman dengan anjing kesayangannya dari kejauhan ia melihat seorang pria yang sangat mirip dengan Rekash. Karin memberanikan diri untuk mendekati pria yang ia sebut mirip dengan sahabat semasa kecilnya itu. Disitulah mereka saling sapa dan saling berbagi cerita semasa hidup mereka selama tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama.

Rekash masih sama, ia memperlakukan Karin dengan baik sekali, ia sangat menjaga Karin. Karin pikir Rekash berbeda dengan pria lainnya ia pun mulai membangun rasa percaya lagi kepada Rekash. Tetapi rasa percaya yang baru tumbuh dalam diri Karin terpatahkan lagi. Ternyata sama, Rekash memberikan luka yang sangat besar bagi Karin, Rekash sudah memiliki pacar dan memilih menyembunyikan dari Karin dan menjadikan Karin yang kedua karena ia pikir jika ia memberitahu Karin akan menjauhinya.

Setelah mengetahui semuanya Karin memilih mengakhiri hubungannya dengan Rekash.

Karin sangat terkejut tanpa sadar ia meneteskan air mata "lelah, jalani kisah yang sama". Ucapnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Drama
Skrip Film
36 Pertanyaan dan Hal-hal yang Tidak Kamu Katakan Seluruhnya
Ratih Mandalawangi
Novel
Bronze
A Man
Yessi Rahma
Novel
Seandainya Waktu Bisa Berputar
Rika Kurnia
Komik
Sang Veteran
El-Laron
Skrip Film
Menjelang Gentari Tenggelam
Devi Wulandari
Skrip Film
SUNYA
Ghaisani Larasati
Cerpen
Bronze
PESAN TERAKHIR
Moon Satellite
Cerpen
Berakhir sama
Kiki nuriana dewi
Novel
Remember Me
just a author
Novel
Nekat ae lah!
Kholifah
Novel
Genius Patner
Vivinavy
Skrip Film
KERETA
Panca Lotus
Novel
Aku Dan Perbedaan
Widhi ibrahim
Novel
HELP
Kismin
Novel
Bronze
Regression
Dini Atika
Rekomendasi
Cerpen
Berakhir sama
Kiki nuriana dewi