Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Sejarah
Bronze
Bendera di Bawah Bintang Senja
1
Suka
476
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Agustus yang sunyi. Sebagian orang pergi menjaring, sebagian lagi berangkat berburu dengan perahu, sisanya duduk-duduk di depan tungku. Di kampung halamanku, tanggal-tanggal begini, jadwal karnaval selalu padat. Anak-anak bernyanyi sambil mengibarkan bendera kecil. Sementara di sini, anak-anak justru bertanya kepadaku, “Indonesia itu ada di mana, Bu?”

**

Sudah genap dua tahun, aku tinggal bersama orang-orang yang hanya menggunakan matahari sebagai penanda waktu. Tiap hari, bayi-bayi selalu terbangun mendahului orang tua mereka. Dan tangisan mereka lah yang memberiku pertanda bahwa subuh telah tiba. Tidak ada masjid ...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Sejarah
Cerpen
Bronze
Bendera di Bawah Bintang Senja
Intan Andaru
Novel
Gold
Remah-Remah Bahasa
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Mikiran Yayat: Dari Yayat, Oleh Yayat, Untuk Rakyat
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Gulag
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Nun Mati 1962
Tian Setiawati Topandi
Novel
Gold
Cinta Indonesia Setengah
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Inilah Jalan Hijrahku
Mizan Publishing
Cerpen
Aksi Mencuri Uang "Now and Then"
Muhamad Gilang pamungkas
Novel
Sinkronisasi Jiwa
Adinda Amalia
Novel
Bronze
Prahara Diakhir Tahta
Fitri Yeni Musollini
Novel
Gold
Saat-Saat Terakhir Bersama Soeharto
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Jalan Lain Menuju Pulang
AS Rosyid
Novel
Sialang dan Kubu Terakhir
Eko S. Ayata
Novel
Bronze
Luka Mey
Flora Darma Xu
Novel
Bronze
Dua Puluh Lima Tahun
Khatulistiwa
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Bendera di Bawah Bintang Senja
Intan Andaru
Cerpen
Bronze
Perempuan yang Menikahi Belik
Intan Andaru
Cerpen
Bronze
INSOMNIA
Intan Andaru
Cerpen
Sebuah Janji
Intan Andaru
Cerpen
Kopiah Bapak
Intan Andaru
Cerpen
Bronze
Sakit Kiriman
Intan Andaru