Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Kirana lahir tanpa kenal siapa Ayahnya. Ibunya, Wati, hanya bilang bahwa Ayahnya pergi saat Kirana masih dalam kandungan. Sudah. Tak ada cerita tambahan. Tak ada foto. Tak ada kenangan. Sejak kecil, Kirana terbiasa hidup berdua dengan Ibunya. Mereka tinggal di rumah petak kecil yang bocor atapnya, dengan lantai semen dingin dan dapur yang nyaris tak layak disebut dapur.
Kirana tak punya banyak teman. Pulang sekolah, ia langsung bantu Ibunya menggoreng tahu, menata dagangan, atau sekadar cuci piring di warung dekat rumah. Wati bekerja apa saja, asal halal. Kadang mengantar pesanan nasi bungkus, kadang jadi tukang cuci. Kirana sering dengar Ibunya batuk keras malam-ma...