Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Chapter1
~Rumah Baru dan Cermin Tua~
Hujan turun pelan sore itu, menimbulkan bunyi ritmis di atap rumah tua yang sudah lama tak berpenghuni.
Raina berdiri di depan gerbang besi yang catnya telah mengelupas, menatap rumah peninggalan neneknya yang tampak lebih besar dari yang ia bayangkan. Dindingnya penuh lumut, jendela-jendelanya seperti mata tua yang mengawasi siapa pun yang datang terlalu dekat.
“Jadi ini… rumahnya,” gumamnya lirih, menarik koper kecil yang sudah basah di pinggir jalan tanah.
Angin membawa aroma lembap bercampur debu, dan entah kenapa, Raina merasa seolah rumah itu sedang memperhatikannya.
Ia membuka pintu utama dengan kunci tua yang ditinggalkan oleh ibunya. Bunyi klik dari gembok itu bergema panjang, seperti suara napas yang baru saja dilepaskan setelah sekian lama ditahan.
Di dalam, udara dingin menyambutnya. Lantai kayu berderit setiap ...