Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Judul: Bayangan di Cermin Kedua
Rina menatap rumah tua di hadapannya. Bangunan bergaya kolonial itu berdiri kokoh meski tampak renta, dengan cat yang mengelupas dan dedaunan kering menumpuk di halaman. Warisan neneknya, rumah itu kini resmi menjadi miliknya setelah surat wasiat dibacakan sebulan lalu. Ia memutuskan untuk tinggal di sana sementara waktu, berharap suasana baru dapat memberinya inspirasi untuk novel barunya.
Saat Rina mendorong pintu depan, derit kayu menyambut dengan suara seram yang membuat bulu kuduknya merinding. Bau kayu lapuk dan debu menguar, menandakan rumah itu sudah lama tak dihuni. Ia berjalan pelan menyusuri ruang tamu, menyentuh perabotan yang dilapisi kain putih. Jam tua berdetak lambat, seolah masih hidup di masa lalu.
Hari-hari pertama Rina habiskan dengan membersihkan rumah. Ia menemukan banyak barang peninggalan neneknya—surat, buku, foto-foto lama, dan sebuah kunci kecil...