Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Bab 3: Segitiga Berdarah dan Jejak Digital
Dua pembunuhan dalam hitungan hari. Semarang dicekam ketakutan. Media mulai menjuluki pembunuhnya sebagai "Pembunuh Kaktus," dan setiap sudut kota terasa lebih dingin, lebih waspada. Rendra dan Alya bekerja tanpa henti, aroma kopi instan dan rokok menjadi teman setia mereka. Papan putih di ruangan mereka kini lebih mirip sebuah diagram rumit: foto korban, peta kota dengan penanda merah di lokasi pembunuhan, dan teori-teori yang terangkum dalam tulisan tangan Rendra yang kadang sulit dibaca.
"Pembunuhan ketiga. Ini pasti akan terjadi," ujar Rendra, matanya terpaku pada peta. Ia menarik garis imajiner dari titik lokasi pembunuhan Suryo Nugraha dan Bu Indah Lestari. Dua titik itu kini membentuk sebuah sisi dari segitiga. "Jika ini pola, maka titik ketiga akan berada di suatu tempat yang melengkapi segitiga ini."
Alya mengangguk, jari-jarinya menari di atas keyboard laptopnya. "Saya sedang memeriksa semua nama yang terlibat dalam proyek Permata Pesisir lima belas tahun lalu, Pak. Dari kontraktor, pejabat perizinan, hingga pemasok material...