Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
8
Suka
1,043
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Suatu Ketika di Mulhouse
Adella
Novel
Gold
Asa Untuk Sang Kupu-Kupu
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Bentuk Hadiah dari Takdir
Winter
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Bronze
Gedith Woman
Anglint
Flash
Logika-nya
Drew Andre A. Martin
Flash
Konsisten Menjalani
Berkat Studio
Novel
Bronze
Our Destiny
Resha
Novel
Sanubari
Imajiner
Flash
ANAK-ANAK KONGLOMERAT
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
Malaikat Yang Ingin Mati
Dewi Anjani
Novel
Puisi dari army untuk army
Ainun Zakiyah
Novel
Bronze
PATRICIA MUDA
Ardhi Widjaya
Novel
Bronze
Diary Seorang Gadis Tunarungu
winda aprillia
Novel
Kursus Jatuh Cinta
Jessy Anggrainy Rian
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Cikgu Cleo
Foggy F F
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy F F
Cerpen
Mengadili Sengkuni
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Hati
Foggy F F
Cerpen
Jingga dan Pelangi di Manik Matanya
Foggy F F
Cerpen
Milo dan Silo
Foggy F F
Flash
Bronze
Aku, Dirimu, dan Palung Mariana
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Ohrwurm
Foggy F F
Flash
Bronze
Laju Lari
Foggy F F
Novel
Bronze
Kue Lumpur Kayu Manis dan Rancang Bangun
Foggy F F
Flash
Bronze
Merindu di Safarwadi
Foggy F F
Cerpen
Rawallangi, Si Gadis Angin
Foggy F F
Cerpen
Pesawat Kertas
Foggy F F
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy F F