Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
8
Suka
1,107
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Sepatu untuk Jenderal
Ariyanto
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Bronze
SAORSA
Tiara Puji Lestari
Novel
Bronze
Lelaki yang Mencumbui Luka
Nur Melati Sari
Flash
Pacar Bohongan
Luca Scofish
Novel
Bronze
True Love
Hilmiatul Hasanah
Novel
Bronze
Unexpected Encounter
Lalita Tandayu
Novel
Gold
Raksasa Kesepian
Mizan Publishing
Flash
14 Februari Ketujuh
Salmah Nurhaliza
Novel
A Missing Part
Rara Rahmadani
Novel
Seruni
Aji Najiullah Thaib
Flash
Me Time
Pikadita
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Novel
TETANGGA
Michael Kanta Germansa
Flash
Dora dan emon
Mahmud
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Flash
Putra
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Cikgu Cleo
Foggy F F
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy F F
Flash
Bronze
Laju Lari
Foggy F F
Flash
Bronze
Merindu di Safarwadi
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Ohrwurm
Foggy F F
Novel
Bronze
Kue Lumpur Kayu Manis dan Rancang Bangun
Foggy F F
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy F F
Cerpen
Pesawat Kertas
Foggy F F
Cerpen
Mengadili Sengkuni
Foggy F F
Cerpen
Milo dan Silo
Foggy F F
Cerpen
Jingga dan Pelangi di Manik Matanya
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Hati
Foggy F F
Cerpen
Bronze
The Legacy
Foggy F F