Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
8
Suka
1,344
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
Destiny
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
BONG LI MEI
Onet Adithia Rizlan
Flash
Bronze
Menonton Televisi di Losmen
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Bronze
Jejak Tirani
Fanni Silviana Supenda
Novel
Bronze
Half of Lemon
Sinta Yudisia
Novel
Kala Cinta Bukan Berwarna Merah
ab
Flash
ALUNA MENCARI BAPAK
M Fadly Hasibuan
Flash
Titik Tertinggi
Suci Mulyati
Flash
SEBARIS PESAN UNTUK KEKASIH
Arai Merah
Novel
Bronze
#PARE(tidak)JAHAT
Ilma Wahid
Novel
TANPA TAPI
Rahma Pangestuti
Komik
BAKSO (Basket & Gorengan)
Ayani Owlet
Flash
Bronze
Aku Rindu Mama
Nuel Lubis
Novel
After Senior High School
Elisabet Erlias Purba
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Flash
Merindu di Safarwadi
Foggy F F
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy F F
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy F F
Cerpen
The Legacy
Foggy F F
Novel
Kue Lumpur Kayu Manis dan Rancang Bangun
Foggy F F
Flash
Bronze
Laju Lari
Foggy F F
Cerpen
Save the Last Dance
Foggy F F
Cerpen
Pesawat Kertas
Foggy F F
Cerpen
Jingga dan Pelangi di Manik Matanya
Foggy F F
Flash
Bronze
Aku, Dirimu, dan Palung Mariana
Foggy F F
Cerpen
Hati
Foggy F F
Cerpen
Rawallangi, Si Gadis Angin
Foggy F F
Flash
Putra
Foggy F F
Cerpen
Ohrwurm
Foggy F F