Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
8
Suka
1,513
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Bronze
Lukisan Jiwa Raga
DAMAIZANNE
Novel
Bronze
Hai Bos
Tri Utari
Novel
Me And My Crazy Life
Sinta Aulia
Novel
Kin dan Mara
kearaami
Novel
Gold
Nelissa's Mate
Mizan Publishing
Novel
Gold
Perfect Mistakes
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Perfect Purple
Mizan Publishing
Novel
Bronze
MY WAITING LIST : THE ORIGIN
Axel Bramasta
Novel
Bronze
KELUAR DARI JAKARTA
ken fauzy
Cerpen
PEREMPUAN PEMELUK KABUT
Heru Patria
Cerpen
Bronze
HAMIL
Iman Siputra
Flash
Tangis Pecahan Vas Bunga
Aniqul Umam
Novel
Gold
Notes From Singapore
Mizan Publishing
Flash
Bronze
Poligami
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Mengadili Sengkuni
Foggy F F
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy F F
Flash
Merindu di Safarwadi
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Milo dan Silo
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Save the Last Dance
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Cikgu Cleo
Foggy F F
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy F F
Novel
Bronze
Kue Lumpur Kayu Manis dan Rancang Bangun
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Ohrwurm
Foggy F F
Flash
Laju Lari
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Rawallangi, Si Gadis Angin
Foggy F F
Cerpen
Bronze
The Legacy
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Hati
Foggy F F
Flash
Aku, Dirimu, dan Palung Mariana
Foggy F F