Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
8
Suka
1,118
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Ini Sepi Terus Ada, dan Menanti
Achmad Muchtar
Flash
Bronze
POV
B12
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Kita dalam Kehidupan Bumi & Bulan
Sayidina Ali
Novel
Bumi Para Pembelit
Noor Cholis Hakim
Novel
Lo Siento, Te Amo
silvha darmayani
Flash
Dinding Biru
Seto Yuma
Novel
Bronze
Sepotong Kisah tanpa Akhir
Ansar Siri
Novel
Gold
Asa Untuk Sang Kupu-Kupu
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Ini aku, bukan dia
Kartika kurniati
Flash
Bronze
Jangan Jatuh Cinta di Jogja
B12
Cerpen
Bronze
Membelah Televisi
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Cinta atau Suka
Azhra PW
Flash
Bronze
Musik hits 2000 an
ELmahira
Cerpen
Bronze
Sang Penjaga Marwah
Dialogika Setiawan
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Cerpen
Pesawat Kertas
Foggy F F
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy F F
Cerpen
Rawallangi, Si Gadis Angin
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Ohrwurm
Foggy F F
Flash
Bronze
Merindu di Safarwadi
Foggy F F
Cerpen
Bronze
The Legacy
Foggy F F
Flash
Bronze
Aku, Dirimu, dan Palung Mariana
Foggy F F
Cerpen
Mengadili Sengkuni
Foggy F F
Flash
Bronze
Laju Lari
Foggy F F
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy F F
Cerpen
Milo dan Silo
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Cikgu Cleo
Foggy F F
Novel
Bronze
Kue Lumpur Kayu Manis dan Rancang Bangun
Foggy F F
Cerpen
Jingga dan Pelangi di Manik Matanya
Foggy F F