Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
8
Suka
996
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Semesta Kita
Elivia Nor
Novel
Semua Untuk Raya
Aiden
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Bronze
Anak-anak Surya : kisah anak bangsawan dan nostalgia 90an
Alwinn
Novel
Gold
KKPK Hari-Hari Akari
Mizan Publishing
Novel
Gold
The Ghost In My School
Mizan Publishing
Novel
This is Home!
pinklabel
Novel
Bronze
Kutitipkan Wajahmu Pada Bulan (Edisi Cerbung)
Khairul Azzam El Maliky
Cerpen
Bronze
Satpam dan Buaya
Agus Fahri Husein
Novel
Sesal
Martha Giovani
Novel
CYNTIA
Jessy Margaret
Novel
Anton dan Alina
princess bermata biru
Novel
Bronze
SI BURUNG PENYENDIRI
Ahmad Karim
Novel
Bronze
Half Brother's
Hideyo Sakura
Novel
Bronze
Mimpi yang Menjadikanku Sampah
Seli Suliastuti
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Cerpen
Jingga dan Pelangi di Manik Matanya
Foggy F F
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy F F
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy F F
Flash
Bronze
Merindu di Safarwadi
Foggy F F
Novel
Bronze
Kue Lumpur Kayu Manis dan Rancang Bangun
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Hati
Foggy F F
Flash
Bronze
Laju Lari
Foggy F F
Cerpen
Milo dan Silo
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Ohrwurm
Foggy F F
Cerpen
Rawallangi, Si Gadis Angin
Foggy F F
Flash
Putra
Foggy F F
Cerpen
Bronze
The Legacy
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Cikgu Cleo
Foggy F F
Cerpen
Pesawat Kertas
Foggy F F