Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
8
Suka
1,388
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Mozaic
Hendra Purnama
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Matsuri
Adlet Almazov
Flash
Bronze
Slamet Tujuh Belasan
Silvarani
Novel
CYNTIA
Jessy Margaret
Novel
Bronze
Ruang Publik
Alda Siti Dalilah Nursalam
Novel
Gold
Raksasa Kesepian
Mizan Publishing
Flash
FWB (Farah, Wulan, Bintang)
Xianli Sun
Novel
Menutup Diri
Rida nurtias
Novel
Slices of Thought
Ekkrisline
Novel
Di Daun Yang Jatuh Itu Tertulis Namamu
Nimas Rassa Shienta Azzahra
Novel
Bronze
Cloud Walker
Gemi
Novel
Bronze
We Need Shelter
winda aprillia
Novel
Bronze
Tangguh Perkasa
Rival Ardiles
Novel
EVERY SECOND
Nisa Jihad
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy F F
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy F F
Flash
Bronze
Laju Lari
Foggy F F
Novel
Kue Lumpur Kayu Manis dan Rancang Bangun
Foggy F F
Flash
Bronze
Aku, Dirimu, dan Palung Mariana
Foggy F F
Cerpen
Mengadili Sengkuni
Foggy F F
Cerpen
Ohrwurm
Foggy F F
Cerpen
Bronze
Cikgu Cleo
Foggy F F
Flash
Putra
Foggy F F
Flash
Merindu di Safarwadi
Foggy F F
Cerpen
Milo dan Silo
Foggy F F
Cerpen
Bronze
CINTA SAJA SEHARUSNYA CUKUP
Foggy F F
Cerpen
Rawallangi, Si Gadis Angin
Foggy F F
Cerpen
The Legacy
Foggy F F
Cerpen
Hati
Foggy F F