Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Drama
Bronze
Babi Ngepet
17
Suka
9,529
Dibaca

Lima Tahun Lalu.

Di lorong gedung perpustakaan lama yang kumuh, tempat bangku-bangku kuliah yang sudah rusak diperlakukan layaknya sampah, mereka biasa mengobrol melingkar, membentuk setengah lingkaran dengan buku-buku bekas menumpuk di tengah. Udara berdebu yang dibawa tiupan angin¸ menerbangkan serpihan serdak menyesakkan, yang memenuhi cuping hidung masing-masing. Suara yang memelan, lamat-lamat lantas meninggi, terdengar berapi-api, bicara tentang ekonomi kerakyatan, dan jaringan subversif menentang pemerintah. Juga mengobrol tentang bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat menyelamatkan bumi.

 Ranti dan Hambali ada di sana. Berpasangan sebagai martirnya mahasiswa, penggerak suara minoritas yang menggaung di antara baris mereka-mereka yang pragmatis –datang ke kampus untuk mengantungi nilai, tok! Bersama beberapa orang revolusioner dan progresif lainnya, terbe...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Iya... life is bigger... (Kembali ke Stipe)
Yah itulah ketika idealisme terbentur realita, miris
@donnymr : Iya, nya? Berkembang jadi novela atuh pami kitu mah 😁 Iya, Don. Rejekina premis anu itu. Padahal cerpen ieu tersimpan sekian lama di Rakata 😄
@nimasrassa : 🤍💙🤍💙
@mikhaangelo : Wah, makasih. Nggak bermaksud memancing kesedihan, sih. But, thank you 🙏
Nice. Terasa menyimpan gejolak. 😁 tema yg terlalu besar buat cerpen. ---- mun premis ieu nu diangge kanggo novela 98 kamari, jigana bakal sae. 😁
Gak apa sih.
Lubang plot? Iya ada, tapi gak begitu jelas, tertutupi oleh diksi yang asyik.
Sami-sami, Dek. Teteh penikmat karya-karyamu, terlepas dari lubang-lubang kecil kekeliruan. Pokoknya tulisanmu asyik dibaca.
Sedih 😭😭😭
@nimasrassa : Gap-nya terlalu besar, ya? Hehe... Ada lubang plot juga kayaknya 😁 Nuhun, Teh. Udah mampir 🤍
Nice. Meski awalnya sempat tersentak karena perpondahan alurnya yang sangat tajam. Seolah menjadikan cerpen ini terbagi dalam bab-bab.
Tapi setelah memasuko babak akhir, cerita baru nyambung, ketajaman alur yang menukik itu melahirkan ending yang penuh hikmah.
Begitulah sikap orang-orang idealis, yang lebih baik miskin dari pada menjilat ludah sendiri.
Bagus, Dek.
Rekomendasi dari Drama
Flash
Double Chocolate Cake Girl
Irma Susanti Irsyadi
Flash
Bronze
Nama Istimewa
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy FF
Flash
Bronze
KOPI TERAKHIR BAPAK
Emma Kulzum
Novel
Bronze
Menghapus Temu
Istri Sah Woo Do Hwan
Novel
Tak Seindah Fiksi
Ravistara
Flash
Pandora
MAkbarD
Flash
ABOUT US 'Beautiful Goodbye'
Via S Kim
Flash
Cerita Di Bulan Agustus
RF96
Flash
Pengarang Idola
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Lonely
Ika nurpitasari
Flash
Bronze
Time Alone
DMRamdhan
Flash
Rindu di Balik Jendela
Ravistara
Flash
Kembang Api di Jam 2 Pagi
Rumpang Tanya
Novel
X Class 007
Adinda Amalia
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Babi Ngepet
Foggy FF
Cerpen
Bronze
Ohrwurm
Foggy FF
Cerpen
Warteg Cinta
Foggy FF
Flash
Laju Lari
Foggy FF
Novel
Bronze
Sulur Waktu
Foggy FF
Flash
Aku, Dirimu, dan Palung Mariana
Foggy FF
Cerpen
Bronze
Milo dan Silo
Foggy FF
Cerpen
Hati
Foggy FF
Novel
Mantikei dan Sang Panglima Rangkong Gading
Foggy FF
Cerpen
Laskar Pengarsip
Foggy FF
Novel
Bhanuresmi
Foggy FF
Cerpen
Bronze
Pesawat Kertas
Foggy FF
Cerpen
Bronze
Save the Last Dance
Foggy FF
Cerpen
The Legacy
Foggy FF
Flash
Seuncang Beras
Foggy FF