Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
0
Suka
1,874
Dibaca

Bab 1: Impian di Bangunan Tua

Citra bukan sekadar pengusaha, ia adalah seorang visioner. Di usianya yang baru menginjak akhir dua puluhan, dengan gelar magister di bidang manajemen bisnis dan pengalaman magang di beberapa startup kopi terkemuka di Jakarta, ia memiliki satu ambisi besar: menciptakan sebuah coffee roastery butik paling inovatif di Makassar. Bukan kafe biasa, tapi sebuah tempat di mana seni kopi bertemu dengan sejarah, di mana setiap biji diolah dengan presisi seorang alkemis modern, dan setiap tegukan adalah sebuah pengalaman. Ia membayangkan sebuah ruang yang hangat, modern, namun tetap menghormati akar dan warisan kota pelabuhan ini.

Pencarian lokasinya adalah sebuah perjalanan yang panjang dan melelahkan. Ia telah menjelajahi setiap sudut kota, dari ruko-ruko modern yang steril hingga bangunan-bangunan tua yang rapuh. Namun, tak ada yang memanggil jiwanya sekuat sebuah bangunan kolonial Belanda tua di pusat kota, tepatnya di Jalan Riburane, dekat kawasan Pecinan yang ramai. Bangunan itu berdiri gagah namun usang, dengan fasad putih yang kusam dan jendela-jendela tinggi berbingkai kayu yang kini ditutupi debu tebal. Pintu utamanya, yang terbuat dari kayu jati kokoh, terasa berat dan seolah menyimpan ribuan cerita di baliknya.

Bangunan ini bukan sekadar properti; ia adalah sebuah artefak. Arsitekturnya unik, dengan langit-langit tinggi, lantai tegel motif vintage yang dingin, dan lorong-lorong panjang yang dipenuhi gema. Dulunya, menurut cerita para tetua di Pecinan, tempat ini adalah gudang rempah-rempah yang sangat aktif di era kolonial, pusat perdagangan komoditas berharga dari seluruh Nusantara. Bau cengkih, pala, merica, dan kopi pasti pernah memenuhi setiap sudutnya, bercampur dengan aroma keringat buruh dan desisan transaksi dagang. Sejarah yang kaya inilah yang menarik Citra, memberikan inspirasi bagi konsep kafe yang ia impikan: "Nusantara Roast & Rempah." Sebuah tempat yang akan merayakan kekayaan rasa dan warisan budaya.

Negosiasi sewa tidak mudah. Pemiliknya, seorang Tionghoa tua bernama Pak Lim, awalnya enggan menyewakan bangunan bersejarah ini kepada orang asing yang ingin mengubahnya. "Bangunan ini punya banyak cerita, Nona," katanya suatu sore, menyeruput teh melati. "Bukan sekadar dinding dan atap. Ada napas masa lalu di sini." Citra tersenyum, menganggapnya sebagai sentimen romantis. Ia menjelaskan visinya, berjanji akan menghormati arsitektur aslinya dan hanya menambahkan sentuhan modern yang minimalis. Akhirnya, setelah berminggu-minggu negosiasi yang alot, Pak Lim setuju, dengan syarat Citra harus "menjaga kehormatan bangunan ini."

Hari pertama renovasi dimulai dengan penuh semangat. Citra mengawasi sendiri setiap detail, dari pembersihan debu tebal yang menutupi setiap sudut hingga perbaikan atap yang bocor. Ia merekrut tukang-tukang lokal yang berpengalaman dalam menangani bangunan tua, memastikan setiap sentuhan restorasi dilakukan dengan hati-hati. Udara di dalam bangunan itu terasa lembap dan pengap, dipenuhi bau apak kayu tua dan lumut. Namun, bagi Citra, itu adalah bau sejarah, sebuah kanvas kosong yang siap ia isi dengan aroma kopi dan kehidupan baru.

Bagian yang paling ia nantikan adalah pemasangan alat roaster kopi barunya. Sebuah mesin raksasa dari Italia, berwarna stainless steel mengkilap, dengan tabung pemanas yang besar dan sistem pendingin canggih. Mesin itu tiba dengan truk besar dan harus dipasang dengan hati-hati di area belakang bangunan, yang akan ia jadikan dapur roastery utama. Suara mesin yang bising saat dihidupkan untuk pertama kalinya adalah musik bagi telinga Citra, sebuah melodi modern yang akan berpadu dengan bisikan sejarah.

Minggu-minggu pertama renovasi berjalan lancar. Aroma kayu segar dari perbaikan lantai ber...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp13.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
Christian Shonda Benyamin
Novel
Wuri: Kutukan Wewe Gombel
Roy Rolland
Novel
Bronze
Rante Aji
Arumdalu
Novel
Gold
Surat dari Kematian
Falcon Publishing
Novel
JALUR ILEGAL
Hendra Wiguna
Flash
Bronze
Pertemuan Arwah
Dewie Sudarsh
Flash
The Puppet Master
Rama Sudeta A
Novel
Pesawat Dan Mereka Yang Tidak Terlihat
annastasia
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dinding Tertawa
Christian Shonda Benyamin
Flash
Bronze
Noni Menanti Tahun Berganti
Silvarani
Cerpen
Pengajian
Amelia Purnomo
Cerpen
Bronze
Novel Tanpa Akhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Balik Jendela
Eka zulianti
Novel
DENTING
Denting Project
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Aroma Kopi Di Bangunan Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kamera Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dinding Tertawa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Novel Tanpa Akhir
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Retak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Persimpangan Mimpi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Gema Yang Membeku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Terkutuk
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Diri
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Putih
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Ibu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kaca Retak
Christian Shonda Benyamin