Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Seorang ksatria mana yang melarikan diri dari perang? Seorang ksatria mana yang takut akan keberanian musuh hingga akhirnya bersembunyi di hutan belantara? Dengan kaki yang terseok, kupaksakan tubuh ini untuk terus berlari. Pedang yang melambangkan kehormatan para ksatria Armaghan kini tak ada harga dirinya lagi lantaran kubuat sebagai pengganti tongkat jalan.
Aku tidak peduli pada apapun kecuali nyawa yang bahkan tidak lebih berharga dari prajurit-prajurit lainnya—setidaknya mereka memiliki seseorang yang menangisi kematian mereka, sedangkan kematianku adalah hal yang paling dinantikan oleh kerajaan. Tak ada pilihan lain selain menangisi diriku sendiri yang bahkan tidak bisa berbuat apa-apa pada perintah Ayahanda.
“Argh!”
Aku merintih ketika rasa sakit itu menjalar lebih menyakitkan dari sebelumnya. Telapak kaki kanan yang semula bisa kulihat saat menundukkan kepala, kini hanya bisa terlihat saat aku membalikkan wajah.
Menahan kengerian itu, aku buru-buru mendekat ke sebuah pohon paling rindang dan merebahkan diri di sana. Ketika kerajaan tahu perihal kondisiku, mungkin saja kakiku langsung dipotong lalu aku akan dibuang dari Armaghan. Sejarah tentangku akan terhapus begitu saja dan aku menjadi pahlawan yang terlupakan. Aku segera menggeleng. Tidak ada gunanya memikirkan masa depan yang belum tentu akan terjadi. Saat ini, setidaknya aku masih belum mau mati. Kuangkat perlahan kaki kananku. Sial! Rasa sakitnya semakin tak tertahankan. Aku berteriak keras karena rasa sakit itu, meng...