Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Arga
1
Suka
1,434
Dibaca

Bab 1: Kedatangan yang Mencurigakan

Arga menatap rumah tua itu, sebuah cerminan sempurna dari kekosongan yang ia rasakan. Dindingnya yang usang, catnya yang mengelupas seperti kulit yang terbakar matahari, dan jendela kusam yang berkarat adalah representasi sempurna dari kehidupannya yang berantakan. Ia adalah seorang jurnalis investigasi yang terlalu sering mengaduk sarang lebah, dan akibatnya, sarang lebah itu kini mengejarnya. Arga datang ke kota kecil yang sunyi ini bukan hanya untuk melarikan diri, tetapi untuk menghilang, menjadi bayangan di tengah kabut. Namun, matanya yang tajam dan naluri investigasinya yang tak pernah mati, seolah-olah sudah terprogram, mulai menangkap detail-detail aneh bahkan sebelum ia memijakkan kaki ke dalam rumah.

Ia keluar dari mobil, menyeret koper yang berat, dan mencoba menghirup udara segar yang seharusnya ia dapatkan. Namun, yang ia rasakan hanyalah aroma tanah basah yang aneh, bercampur dengan sesuatu yang sulit ia deskripsikan—seperti bau lumut yang membusuk, tetapi dengan sentuhan manis yang menjijikkan. Aroma itu berasal dari arah rumah sebelah.

Lalu, ia melihatnya. Di balik pagar kayu yang rapuh, seorang pria tua duduk di kursi goyang di teras rumahnya yang terawat rapi. Pria itu menatap Arga, bukan dengan senyum hangat seorang tetangga baru, melainkan dengan tatapan kosong yang menusuk, seolah ia sedang mengamati spesies baru yang aneh. Wajahnya keriput, tetapi matanya memancarkan kecerdasan yang tak bisa Arga baca. Itulah perkenalan pertamanya dengan Pak Hadi.

"Selamat pagi, Pak. Saya Arga, tetangga baru Bapak," Arga mencoba tersenyum, berharap bisa memecah ketegangan yang begitu kental di udara.

Pria itu tidak membalas. Ia hanya mengangguk pelan, gerakannya mekanis, seolah-olah mengiyakan fakta bahwa Arga ada di sana, tanpa peduli mengapa. Sesaat, Arga merasa merinding. Ia buru-buru masuk ke dalam rumah. Arga menemukan bahwa rumah itu terasa lebih dingin di dalam daripada di luar. Dindingnya terasa seperti menyembunyikan rahasia, dan setiap sudut ruangan memiliki bayangan yang seolah-olah bergerak. Lantai kayu yang berderit di bawah kakinya tidak terasa seperti suara rumah tua yang wajar, melain...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Komik
Bronze
Perjalanan Dua Dunia
Maria Nur Karimah
Novel
Bronze
KUNCEN
Deeta Pratiwi
Skrip Film
ADARUSA
Nicko Falih Al Furqon
Flash
Gelap Gulita
Celica Yuzi
Novel
Asa
Anjas Wahyu Agus Saputra
Flash
Anona
winda nurdiana
Komik
Teror di Kampung Sanes
Alfisyahrin Zulfahri Akbar
Novel
Gold
Fantasteen Shadow
Mizan Publishing
Flash
1 Pesan Baru
Ralali Sinaw
Flash
Sosok Hitam
Rahma Pangestuti
Novel
GRAMOFON
Embart nugroho
Flash
Ritual Gerhana Bulan Merah
Athar Farha
Cerpen
Bronze
Kuburan Laut Buton
Risti Windri Pabendan
Cerpen
TANPA BAYANGAN
Fiony Asmaya Jutri
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mereka Ingin Menyakitiku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Indigo
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Senja
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pintu Retak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Tidak Sakit
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Perawat Siska
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pelaku
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang Dalam Cermin
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Losmen Berdarah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Insomnia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Mencium Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin