Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Arga
0
Suka
2,743
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Kedatangan yang Mencurigakan

Arga menatap rumah tua itu, sebuah cerminan sempurna dari kekosongan yang ia rasakan. Dindingnya yang usang, catnya yang mengelupas seperti kulit yang terbakar matahari, dan jendela kusam yang berkarat adalah representasi sempurna dari kehidupannya yang berantakan. Ia adalah seorang jurnalis investigasi yang terlalu sering mengaduk sarang lebah, dan akibatnya, sarang lebah itu kini mengejarnya. Arga datang ke kota kecil yang sunyi ini bukan hanya untuk melarikan diri, tetapi untuk menghilang, menjadi bayangan di tengah kabut. Namun, matanya yang tajam dan naluri investigasinya yang tak pernah mati, seolah-olah sudah terprogram, mulai menangkap detail-detail aneh bahkan sebelum ia memijakkan kaki ke dalam rumah.

Ia keluar dari mobil, menyeret koper yang berat, dan mencoba menghirup udara segar yang seharusnya ia dapatkan. Namun, yang ia rasakan hanyalah aroma tanah basah yang aneh, bercampur dengan sesuatu yang sulit ia deskripsikan—seperti bau lumut yang membusuk, tetapi dengan sentuhan manis yang menjijikkan. Aroma itu berasal dari arah rumah sebelah.

Lalu, ia melihatnya. Di balik pagar kayu yang rapuh, seorang pria tua duduk di kursi goyang di teras rumahnya yang terawat rapi. Pria itu menatap Arga, bukan dengan senyum hangat seorang tetangga baru, melainkan dengan tatapan kosong yang menusuk, seolah ia sedang mengamati spesies baru yang aneh. Wajahnya keriput, tetapi matanya memancarkan kecerdasan yang tak bisa Arga baca. Itulah perkenalan pertamanya dengan Pak Hadi.

"Selamat pagi, Pak. Saya Arga, tetangga baru Bapak," Arga mencoba tersenyum, berharap bisa memecah ketegangan yang begitu kental di udara.

Pria itu tidak membalas. Ia hanya mengangguk pelan, gerakannya mekanis, seolah-olah mengiyakan fakta bahwa Arga ada di sana, tanpa peduli mengapa. Sesaat, Arga merasa merinding. Ia buru-buru masuk ke dalam rumah. Arga menemukan bahwa rumah itu terasa lebih dingin di dalam daripada di luar. Dindingnya terasa seperti menyembunyikan rahasia, dan setiap sudut ruangan memiliki bayangan yang seolah-olah bergerak. Lantai kayu yang berderit di bawah kakinya tidak terasa seperti suara rumah tua yang wajar, melain...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp7.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Komik
Rayuan Maut Pulau Kelabu
Arlita Dela
Novel
Ada Penampakan di Pesantren
Hargo Trapsilo
Novel
Gold
Misteri Sanggar Cinta
Mizan Publishing
Novel
Bronze
The Curse (Kutukan)
Kazehaya Shin
Novel
Are You Ready?
Naia Novita
Flash
Bronze
PENJEMPUT
Mxxn
Skrip Film
VILLA TEROR
NAA
Novel
Bronze
Dream House
Ighavianna
Skrip Film
WARALIT
Nia
Komik
Bronze
Paket menjelang senja
BT family
Novel
The Fifth Sense
Iqsal Anaqi Santosa
Komik
STORY OF MY GHOSTS
Jusep kurnia
Flash
Bronze
Kutukan kastil tua
HERLIYAN BERCO
Novel
Bronze
Koma Karmila
Herman Sim
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Arga
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Yamero
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Pulau Terasing
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Dari Frekuensi Mati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Email Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Paranoid
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Cermin Kedua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Melodi Desiran Ombak
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Petak Umpet Maut
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Mencium Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayang - Bayang Kaktus Berdarah Seri 01
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Di Kamar Kost
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Delusi Atau Nyata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Sumur Tua
Christian Shonda Benyamin