Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Horor
Bronze
Arah Kompas
1
Suka
4,286
Dibaca

Bab 1 – Pendakian di Balik Mitos

Udara pagi di kaki Gunung Sagara terasa dingin menusuk tulang, tetapi semangat tiga remaja itu membakar lebih panas dari mentari yang baru mengintip. Reno, si pemimpin dengan postur tegap dan tatapan mata tajam, menarik napas dalam, aroma pinus menusuk indranya. Di sampingnya, Dika, berkacamata dengan raut wajah selalu penasaran, membenarkan letak ranselnya yang terasa berat, berisi buku-buku sejarah dan kamera mirrorless. Terakhir, Tama, si penakut namun setia, memilin-milin tali ranselnya, giginya gemeletuk bukan hanya karena dingin, tapi juga gugup.

"Siap, guys?" Reno bertanya, suaranya mantap, memecah keheningan rimba.

Dika mengangguk antusias. "Jelas! Ini bakal jadi petualangan terbesar kita!"

Tama hanya bisa bergumam, "Kalau kita enggak hilang, sih."

Reno menepuk punggung Tama. "Sudah kubilang, jangan percaya takhayul. Orang-orang itu cuma tersesat karena kurang persiapan atau terlalu nekat."

Sebelum mereka melangkah masuk ke gerbang rimba yang diselimuti kabut tipis, seorang lelaki tua dengan wajah keriput dan mata sendu muncul dari sebuah warung reot. Ia memegang tongkat kayu yang sudah usang, jari-jarinya menunjuk ke arah puncak Sagara yang diselimuti awan.

"Nak, jangan kalian coba-coba naik ke sana," suara lelaki tua itu serak, seperti dedaunan kering yang diinjak. "Gunung itu... punya penunggunya. Banyak yang hilang, bukan karena tersesat, tapi karena dipanggil."

Dika, dengan sifatnya yang haus akan cerita, menghampiri lelaki tua itu. "Memangnya kenapa, Pak? Apa benar ada yang gaib di atas sana?"

Lelaki tua itu menghela napas berat. "Bukan cuma gaib, Nak. Mereka bilang, waktu di atas sana itu tipis. Satu langkahmu bisa membawamu ke tempat yang tidak ada di peta. Ke tempat di mana arwah-arwah yang tersesat menanti."

Reno tersenyum tipis, meremehkan. "Terima kasih atas peringatannya, Pak. Tapi kami sudah sangat siap. Peta, GPS, perbekalan lengkap."

Lelaki tua itu hanya menggelengkan kepala, tatapannya menyiratkan kesedihan yang mendalam. "Bukan itu yang akan menyesatkan kalian, Nak. Tapi rasa penasaran kalian sendiri." Ia melirik ke arah Dika yang masih memegang erat buku catatannya. "Terutama kau, Nak. Jangan terlalu ingin tahu apa yang tidak seharusnya kau ketahui."

Ketiga remaja itu mengabaikan peringatan tersebut. Bagi mereka, itu hanya mitos lokal yang disebar untuk menjaga keasrian gunung dari pendaki nakal. Mereka melambaikan tangan, menguca...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp8.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Novel
Gold
Spooky Stories: Bloody Mary
Noura Publishing
Novel
My Boyfriend Is A Ghost
zozozo 🌷🌷🌷🌷🌷
Flash
Bronze
UNDER YOUR BED
mahes.varaa
Flash
Malam Jum'at
Arlindya Sari
Cerpen
Bronze
Cermin Diri
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Mawar untuk Emily karya William Faulkner penerjemah : ahmad muhaimin
Ahmad Muhaimin
Novel
Komplotan Tidak Takut Hantu
Mohamad Novianto
Flash
Dia yang Malang
Nurai Husnayah
Komik
Bronze
Serem Sirep
Andrianto
Novel
Tales From the Beyond
Adri Adityo Wisnu
Cerpen
Bronze
Tiga Hari Sebelum mati
Irvan D
Novel
Gold
HARU MAHAMERU
Falcon Publishing
Flash
Pesta di Malam Itu
eunike_xiuling
Novel
Kamar Mandi Angker di Dekat Pohon Beringin
Sohibul Wahidin
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Arah Kompas
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Diri
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Dia Pembunuh
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Teman Kamar Yang Kasat Mata
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kata Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Streamer Yang Tragis
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Kegelapan
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Simfoni Terlarang
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kultus Sebuah Lagu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Sang Kolektor Jiwa
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bidan Sofia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Cermin Di Kamar Kost
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin