Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Api, Luka Dan Kesuksesan
Oleh: Willy Abdillah
"Orang aneh! Enyahlah!" caci Vera.
"Mur yang sudah tumpul lalu dilempar ke api karena sudah tak bisa digunakan, itulah kamu! Sudah tidak dibutuhkan oleh dunia dan wajar dicampakkan ke nereka!" Sambung Lae. Murapi mengepalkan tangannya, air matanya mengalir sedikit demi sedikit.
"Sampah sepertimu menangis! Sungguh menyedihkan, membuatku ingin ikut menangis." Ujar Ian meledek.
"Kau ingin menangis melihat bocah ini, Ian. Sungguh memalukan."
"Aku hanya bercanda, Sena. Jangan menganggapnya serius."
"Oh, benarkah?" Sena tertawa melihat kemarahan Ian yang muncul, Vera terlihat acuh akan kelakuan Sena yang kekanak-kanakan. Gumilang tetap diam, lelaki yang berparas tampan dan berambut panjang itu tak mau angkat bicara, Lae tersenyum lebar melihat Murapi yang menangis sambil terduduk di atas aspal yang mulai basah terkena hujan.
"Lae, hujan ini pulang yuk." Ujar Ian.
"Cih! Dasar!"
"Sudahlah, Lae. Ini membosankan." Kali ini Gumilang angkat bicara, ia kesal.
"Ayo, Kawan. Kita harus cepat pulang, bisa-bisa baju baruku basah." Sambung Vera.
"Baiklah, Ian, pegang...