Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Slice of Life
Bronze
ANTARA LAUT DAN LANGIT BANDUNG
0
Suka
59
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di tengah laut Jawa, tepatnya 12 mill jaraknya dari pantai Kalimantan Timur, angin berhembus seperti suara panjang yang tak pernah selesai. Ombak menggulung, menampar tiang baja, lalu pecah menjadi buih yang lenyap di udara asin. Rig pengeboran itu berdiri kokoh seperti raksasa yang kesepian, dikelilingi hanya oleh laut, langit, dan kesunyian.

Romi menatap permukaan air dari dek atas. Tangannya menggenggam mug kopi hitam yang sudah tidak begitu panas, tapi masih ada sisa kepulan hangat yang terbawa angin. Ia mengenakan helm merah dengan logo perusahaan minyak tempatnya bekerja, tapi pikirannya jauh ke daratan, ke Bandung yang pagi-paginya selalu dingin dan berbau hujan.

Sudah dua puluh dua hari ia di sini. Dua puluh dua hari tanpa suara manusia selain rekan-rekan kerjanya yang bicara seadanya, dengan kalimat pendek dan kebanyakan kalimat teknis di pekerjaan.

“Reached!” (konfirmasi bahwa kedalaman sumur bor telah sesuai dengan yang di rencanakan. Total depth reached)

“Slack off!” (Slack off the weight; Kendurkan beban/longgarkan): Instruksi untuk mengurangi beban pada tali atau pipa, misalnya untuk menambah berat pada mata bor.

“Casing run!” (Prepare for casing run, persiapan untuk penurunan casing): Instruksi untuk mempersiapkan pipa casing dan peralatan terkait untuk dipasang di dalam lubang bor).

Percakapan di laut jarang punya makna. Semuanya teknis. Tidak ada tawa yang benar-benar lepas.

Ia mengisap rokoknya pelan. Di sebelahnya, Nanda, seorang mekanik muda dari Sulawesi, sedang memperbaiki lampu sinyal.

“Lo gak pulang-pulang, Rom?” tanya Nanda, sekadar basa-basi.

“Besok, enam hari lagi schedule ganti shift. Pulang,” jawab Romi, matanya tetap di laut.

“Enak, tuh. Pulang ke Bandung ya?”

Romi mengangguk. Tapi senyumnya tidak sampai ke hati. Mata...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Cerpen
Bronze
ANTARA LAUT DAN LANGIT BANDUNG
angin lembah
Cerpen
Tetangga Depan Rumah
ken fauzy
Cerpen
Bronze
Kartu Pos dari Berlin
Ren
Cerpen
Bronze
Menunggu Petang
spacekantor
Cerpen
Rumah Tanpa Pagar & Pintu
Galang Gelar Taqwa
Cerpen
Bronze
Kuburan Di Bawah Gedung Megah
Desto Prastowo
Cerpen
Bronze
Blaming The Victim
Dewi Fortuna
Cerpen
Insta Story Harga Mati
Ryan Esa
Cerpen
KABULKU
Racelis Iskandar
Cerpen
Burung di Luar Sangkar
zain zuha
Cerpen
Bronze
Mantra Untuk Yunan
N. HIDAYAH
Cerpen
Bronze
Pelangi Di Atas Tiara
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Matahari Kembar di Langit Bruistagi
Sri Wintala Achmad
Cerpen
Bronze
Dunia Kerja
Rafi Asamar Ahmad
Cerpen
Bronze
Sabar Kurang Sabar
Titin Widyawati
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
ANTARA LAUT DAN LANGIT BANDUNG
angin lembah
Novel
Romi Dan Juli
angin lembah
Cerpen
Bronze
KEPADA SENJA
angin lembah
Cerpen
Bronze
SURAT
angin lembah
Cerpen
Bronze
Romi Dan Juli
angin lembah
Cerpen
Bronze
KejutanNya Selalu Ada
angin lembah
Cerpen
Bronze
Bawa Aku, Kemana Kau Pergi
angin lembah
Cerpen
Bronze
PILIHAN
angin lembah
Cerpen
Bronze
MENYAMBUNG SENAR GITAR
angin lembah
Novel
Antara Laut dan Langit Bandung
angin lembah
Cerpen
Bronze
Cintai Aku, Kau Kucinta
angin lembah
Cerpen
Bronze
Jadi Diri Sendiri Aja, Ta...
angin lembah