Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Langit menebal, hujan mengguyur tanpa ampun. Angin menyelinap lewat celah jendela, menorehkan dingin hingga ke dalam sendi. Kesunyian menyusupi kamar, merapat tanpa suara.
Anita membuka mata. Ia kesal sebab selimutnya berpindah posisi: tak menutupi tubuhnya.
“Siapa sih yang narik-narik selimut aku?” tanyanya seraya melebarkan jangkauan mata.
Anita pun termenung sejenak. Ia dilanda kebingungan.
Setelah merasa sedikit lebih tenang, ia pejamkan mata kembali. Selimut ditarik dan digulung ke bawah badan agar memberikan kehangatan maksimum dan tak bergeser lagi.
Namun, saat akan menyentuh alam mimpi, Anita merasakan ada yang menarik selimutnya seperti sebelumnya. Kali ini, tarikan itu cukup kencang hingga membuatnya terseret, jatuh dari ranjang.
Anita menjerit - memanggil kedua orang tuanya. “Ambu, Bapak!”
Mendengar suara ketakutan, Ambu dan Bapak bergegas ke kamar sang putri.
“Ada apa, Neng?” tanya Ambu sambil mengusap dahi Anita yang berkeringat.
“A…. A…. Ambu….” Anita tersengal-sengal.
“Neng kenapa? Neng mimpi buruk?” Si Bapak memijat kaki Anita. Ya, siapa yang tidak khawatir melihat sang...