Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sesaat setelah lahir, katanya, bayi masih bisa mengingat kehidupan masa lalunya, sebelum terkontaminasi kehidupan baru. Entah itu benar atau tidak, entah aku harus percaya atau tidak, itu terdengar tidak adil bagiku. Ada seseorang yang tidak ingin aku lupakan, seseorang yang sangat kucintai, seseorang yang sering kali aku dengar suaranya menyapa di balik dinding pondok ini.
"Apa kabar kamu di dalam sana, Sayang?"
Suara itu menyapa lagi. Bertanya-tanya keadaanku berkali-kali. Berkali-kali pula aku yang meringkuk di dalam pondok bergegas membuka pintu, tetapi tak ada siapa pun di luar. Siapa pun! Psikiatriku dahulu menjelaskan bahwa itu hanya halusinasi, khayalan, atau apa pun itu sebutannya. Aku tak begitu mendengarkannya. Meski begitu, tentu saja aku percaya. Alangkah munafiknya jika aku menyanggah sesuatu yang terbukti depan mata. Nina kekasihku, tak kembali, tak akan pernah kembali, sebagaimana pun aku tinggi berharap.
Aku hanya ingin menjadi pria yang perempuan itu cintai satu-satunya. Aku tidak begitu mengerti bagaimana kegilaan ini bermula. Perempuan itu selalu datang dalam bayangan-bayangan, memanggil-manggil, berkelindan dalam pikiranku, tertanam seolah sedang tumbuh dan berkecambah dalam ingatan. Aku merasakan Nina sangat dekat, seakan ia berada sekitarku, berbicara padaku. Namun, aku harus menghadapi kenyataan b...