Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Aku hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Uang receh di tanganku tidak cukup untuk makan hari ini. Belum lagi untuk setoran ke Mami.
Dengan mata sedikit berkaca-kaca, aku menghapus cat sablon warna silver dari sekujur tubuh. Hatiku sakit sekali. Apalagi saat aku harus beraksi menjadi manusia silver di perempatan jalan.
Berpasang mata menatapku dengan pandangan yang berbeda-beda. Sepertinya aku mendengar mereka seolah menghujat dengan berbagai kalimat.
“Ih, kok mau ya. Masak cewek jadi kayak gitu.”
“Kayak nggak ada kerjaan lain aja. Sholat apa enggak tuh.”
“Hiiy, amit-amit deh. Jangan sampai aku jad...