Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Romantis
Aku,kamu dan hujan kala malam itu
3
Suka
218
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hujan derasnya seperti air mata yang tak terbendung, menghantam kaca jendela dengan keras.Aku duduk di sofa dengan sendirian, mataku tertuju pada tetesan air yang menari-nari di kaca kamarku,membentuk pola yang tak beraturan. Malam itu, seperti malam-malam lainnya, aku merasa sepi,hampa dan gelisah.

 

Tetapi tiba tiba ponsel ku berbunyi notif yang selama ini aku tunggu,benar saja ternyata itu dari wildan. 

Wildan:"Kamu lagi dimana sekarang?" Pesan singkat itu terkirim ke nomor yang sudah hafal di memori ingatanku.aku menunggu balasan yang cukup lama, berharap ada kabar baik, sebuah janji untuk bertemu, atau setidaknya sebuah kata yang bisa sedikit meringankan beban di hati dan pikiranku. 

Niywa:"aku di rumah aja, lagian di luar hujan agak deras,aku juga ga pergi kemana-mana." Balasannya tidak terlalu singkat kepadanya.Aku menghela nafas.Aku tahu, dia sedang sibuk sekali. Sibuk dengan pekerjaannya, sibuk dengan teman-temannya dan sibuk dengan dunianya sendiri. 

Aku kembali menatap hujan di malam itu. Tetesan air yang menari-nari di kaca jendela kamarku seperti menirukan perasaan di dalam hatiku. Gelisah, tak menentu, dan penuh kerinduan kepada nya. 

Niywa:"Aku kangen sekali sama kamu wil, kangen segala hal tentang aku dan kamu,wildan." Aku mengetik pesan itu, lalu menghapusnya.Aku takut, takut jika pesan itu akan membuatmu semakin menjauh dari aku,aku tidak mau jika dia menjauh dari aku. 

Wildan:"Kamu mau ngapain?" Pesan darimu tiba-tiba muncul di layar ponselku. 

Sontak aku pun terkejut. 

Niywa:"Nggak ngapa-ngapain, cuma lagi ngeliatin hujan saja."Aku mengetik dengan cepat, berharap kamu tidak membacanya dan menyadari kegelisahan di balik kata-kataku di pesan itu. 

Wildan:"Hujan? Aku juga lagi ngeliatin hujan,hujan yang begitu indah dan sejuk sedikit dingin. Coba kamu lihat ke luar, ke arah timur." 

Aku mengikuti petunjukmu. Aku melihat ke arah timur itu, dan mataku terbelalak. Di tengah derasnya hujan, sebuah pelangi muncul. Pelangi yang indah, dengan warna-warna yang begitu cerah dan indah sekali seolah ingin menerangi malam yang gelap gulita. 

Wildan:"Kamu lihat kann niywa?" Tanyamu. 

Niywa:"Iya, aku lihat. Indah sekali wildan,bahkan lebih indah dari apapun." 

Wildan:"Aku juga ngeliat pelangi itu. Aku merasa, pelangi ini adalah tanda bahwa kita akan baik-baik saja,aku harap kita juga akan segera bertemu niywa seperti janji kita kala waktu itu." 

Kata-katamu membuatku tersenyum gembira. Aku merasa, kamu mengerti perasaanku saat ini. Kamu mengerti kegelisahan dan kerinduanku kepadamu wildan. 

Niywa:"Aku juga merasa begitu,aku juga berharap agar secepatnya bertemu dengamu wildann,mungkin banyak sekali hal yang mau aku sampaikan saat nanti berjumpa sama kamu will." Aku membalas pesanmu. 

Wildan:"Kamu mau keluar ga malam inii sama aku niywaa? Aku mau ketemu sama kamu,aku juga kangen sama kamu,kangen segalanya tentangmu,dan mungkin juga aku mau menyampaikan sesuatu ke kamu." 

Aku terdiam seketika. Aku tidak menyangka kamu akan mengajakku untuk kembali bertemu di kala malam itu. 

Niywa:"Aku takut, kamu lagi sibuk entah dengan teman-temanmu,dunia mu atau dengan pekerjaanmu will,aku juga gamau kalo aku sampai ganggu kesibukan kamu will." 

Wildan:"Nggak ngak sama sekali, aku lagi nggak sibuk sama sekali entah itu dengan teman-temanku dan pekerjaan ku atau dunia aku sendiri niywa aku ga sibuk.Aku mau ketemu sama kamu malam ini niywaa aku harap kamu nanti bisa datang....."

Aku tersenyum gembira. Aku merasa, hujan malam ini membawa berkah yang sangat indah sekali. Berkah berupa pertemuan yang tak terduga, yang membuat hatiku kembali berbunga dan kembali hidup merasakan cinta dari seorang wildan,yang bukan hanya tampan tetapi memiliki hati yang lembut nan tulus. 

Wildan:"Oke niywaa, aku tunggu kamu di taman dekat rumah kamu yaaaaa,kabarinn ajaa kalo kamu sudah sampai." 

Niywa:"Oke wildan, aku langsung berangkat ke taman itu, kamu tunggu aku yaaaaa,pasti aku bakal kabarin kamu kalo aku sudah sampai taman itu." 

Aku bergegas berpakaian dengan rapih dan wangi. Aku ingin segera bertemu denganmu.Aku ingin merasakan hangatnya pelukanmu,menggengam tangan mungil mu,mendengar suara lembutmu, mendengan suara tawamu yang sangat candu itu, melepas rindu yang selama ini aku tahan padamu dan merasakan kembali kebahagiaan yang pernah kita rasakan bersama sama seperti waktu itu.

Aku keluar rumah, dan berjalan menuju taman.Hujan masih turun cukup deras, tapi aku tidak peduli.Aku merasa bahagia, karena aku akan bertemu dengan pria tampan yang manis yaitu wildan.

 

Aku melihatmu duduk di bawah pohon besar dan di samping lampu yang cantik, dengan payung berwarna pink di tanganmu. Kamu tersenyum padaku, dan aku merasa, semua rasa lelah,gelisahku,rindu sirna seketika. 

Wildan:"Akhirnya kamu datang juga niywa." Katamu, dengan suara yang lembut nan cukup berat. 

Niywa:"Iya, aku datang,maaff will aku datang agak terlambat sedikit soalnya aku takut hujannya akan semakin deras." Aku tersenyum. 

Lalu wildan tiba-tiba mengulurkan tangannya, dan aku langsung meraihnya. Kita berjalan bersama di bawah rintik hujan yang semakin lama semakin deras itu, merasakan kesejukan air yang membasahi kulit kita berdua.Lalu mereka saling mengatakan apa yang ingin mereka katakan saat di pesan tadi

Wildan:"Aku kangen kamu niywa,kangen anak kecil aku yang selalu nemenin aku terus, kangen anak kecil yang selalu jadi suport system aku, aku kangen banyak hal tentang kamu niywa,terutama aku kangen sama tangan mungil kamu yang selalu aku gengam kala itu." Katamu, sambil tersenyum dan menatap mataku.

Niywa:"Aku juga kangen kamu segala hal tentang kamu will,entah itu cara kamu memperlakukan aku, kamu yang selalu menjadi suport system terbaik aku, anak kecil aku itu paling terutama,soft spoken kamu dan masih banyak hal yang aku rindukan samaa kamu will." Aku membalas, dengan menatap matanya,suara yang sedikit bergetar dan jantung yang semakin lama berdetak semakin kencang. 

Kita berdua berjalan berdampingan,tanpa berkata apa-apa lagi. Cukup dengan tatapan mata yang penuh makna, dan sentuhan tangan yang hangat, kita bisa merasakan cinta yang terjalin di antara kita. 

Hujan semakin lama semakin deras, tapi aku tidak merasa dingin sama sekali. Aku merasa hangat, karena ada kamu di sisiku. 

Lalu wildan kembali berbicara kepada niywa,untuk mengungkapkan apa yang mau di katakan di dalam hatinya.

Wildan:"Kamu tahu, aku selalu merasa tenang saat hujan bukan hanya itu hujan juga mengingatkan aku ke kamu yang dimana kita pernah pulang berdua di kala hujan yang cukup deras, hujan juga selalu ingetin aku tentang kamu anak kecil yang menyukai hujan." Katamu. 

Niywa:"Aku juga will. Hujan selalu membuatku merasa damai bukan hanya damai saja will hujan juga selalu ingetin aku ke kamu waktu pertama kali kita hujan-hujanan berdua waktu itu sampai kamu kedinginan." 

Lalu wildan kembali berbicara manis nan lembut sekali,sambil menatap hujan yang turun dari langit.

Wildan:"Mungkin, hujan adalah simbol dari cinta kita berdua.Cinta yang tak terduga, yang datang dengan derasnya hujan yang indah, sejuk dan membawa kebahagiaan yang tak ternilai harganya,hujan juga akhirnya mengingatkan kita berdua akan kisah-kisah yang kita lalui secara bersama-sama."

Aku tersenyum gembira dengan melihat ke arahnya yang cukup indah,tampan,nan manis.

 Hujan malam ini memang membawa berkah,berkah berupa pertemuan yang tak terduga, yang membuat hatiku kembali berbunga, yang aku mampu melepaskan rindu dan yang membuatku yakin, bahwa cinta kita akan selalu ada, seperti hujan yang selalu turun di bumi. 

Lalu kita berdua duduk di kursi di bawah lampu yang cantik dan di bawah rintik hujan yang semakin deras. Aku merasa malam itu, aku, kamu dan hujan, akan menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dan menjadikan kenangan yang paling indah yang pernah kita lewatin berdua. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Love In The Time Of Pandemic
waliyadi
Novel
Diujung Usia Kita Bertemu
Rasya hamzadinata
Cerpen
Aku,kamu dan hujan kala malam itu
baekunniyaaaa
Novel
My Lovely Husband
Rahmaatikazis
Novel
Gold
Surat Cinta Tanpa Nama
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Orion
Bentang Pustaka
Novel
Infinity
Putning
Novel
Bronze
MY TOXIC WEDDING
Times New Roman
Novel
Gold
Milea
Mizan Publishing
Novel
Apakah Kita Bisa Bersama.
Ecah
Flash
Es Krim Nearu
Andini Pradya Savitri
Skrip Film
Peppermint Chocolate
Egi Arganisa
Cerpen
Bronze
Masih Ku Ingat Kata-Katamu
Lian lubis
Novel
Bronze
Nyanyian Gerimis
Diah kurniawati Ade Tenu Kurnia
Novel
The Book of You
wpcassey
Rekomendasi
Cerpen
Aku,kamu dan hujan kala malam itu
baekunniyaaaa