Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
AKU JADI JANDA KARENA JANDA
Janda yang Datang Tanpa Diundang
“Bu, ada tamu,” suara ART-ku, Rasti, terdengar lirih dari balik pintu ruang tamu.
Aku masih sibuk melipat pakaian di kamar atas. Tangan berhenti sejenak. Siang itu panas, kipas angin di dinding hanya mengusir gerah seadanya. Aku mengangkat alis, sedikit curiga. Siapa yang datang tanpa kabar?
“Siapa, Rast?”
“Katanya namanya Bu Dira. Katanya temennya Pak Arman…”
Aku langsung berdiri. Nama itu—Dira—seperti sengatan listrik ke jantungku. Aku menelan ludah, pelan-pelan menaruh baju ke atas ranjang, lalu turun.
Langkahku pelan, tapi hati berdegup kencang.
Di ruang tamu, perempuan itu duduk santai. Cantik, anggun, dan... ya, aura janda itu jelas terpancar dari ujung rambut sampai ujung kaki. Bukan karena aku bisa lihat status orang. Tapi karena aku tahu Dira memang janda. Dan bukan sembarang janda—janda yang dulu katanya cuma teman kantor Arman.
“Assalamu'alaikum,” sapaku sambil menahan nada.
Dira menoleh dan tersenyum manis. Terlalu manis.
“Wa’alaikumussalam. Hai, Mbak Rani. Akhirnya bisa juga mampir ke rumah Mbak,” katanya sambil berdiri.
Aku tak menyambut uluran tangannya. “Ada perlu apa ya?” tanyaku singkat.
Dia masih tersenyum. “Maaf ya, aku langsung saja. Aku cuma mau ngomong baik-baik, karena aku rasa kita sudah cukup dewasa untuk tidak main belakang.”
Aku duduk. “Ngomong soal apa?” tanyaku, walau aku sudah tahu ke mana arah ini akan dibawa.
Dira menghela napas, seperti sedang memainkan peran dalam sinetron jam tujuh malam. “Tentang Arman.”
Aku meneguk ludah. “Suami saya?”
“Mantan suami, mungkin tepatnya,” katanya tanpa ragu.
Mataku membelalak. “Apa maksud kamu?”
Dia membuka tasnya, mengeluarkan selembar surat. Dengan elegan dia meletakkannya di meja. Surat cerai. Ada tanda tangan Arman.
“Dia sudah ajukan cerai tiga bulan lalu. Mbak kan nggak pernah hadir di pengadilan, jadi diputuskan verstek. Hari ini resmi turun dari pengadilan.”
Aku terdiam. Napasku tercekat. “Kamu… kamu yang suruh dia ceraikan aku?”
Dia ters...