Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Religi
Bronze
Aku butuh tuhan
0
Suka
25
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Langit Jakarta malam itu muram. Lampu-lampu jalan berpendar samar, menyinari trotoar yang dipenuhi asap rokok dan langkah kaki yang tak pernah berhenti. Di sudut Jalan Sabang, berdirilah seorang perempuan bertubuh mungil dengan gaun merah menyala. Namanya Vina.

Hanya mereka yang jeli bisa membaca kepedihan dari matanya. Di balik senyum dan sapaan genitnya, ada gelombang luka yang tak terlihat. Vina bukanlah pelacur sejak lahir, tidak pula terlahir untuk menjadi objek syahwat malam. Tapi hidup—kejam seperti biasa—telah membawanya ke sini.

Dulu, ia adalah anak tunggal dari pasangan pedagang kecil di Solo. Ibunya menjual gorengan, ayahnya tukang tambal ban. Mereka tak punya apa-apa selain cinta dan harapan. Tapi sejak ibunya meninggal karena stroke, dan ayahnya mulai sakit-sakitan, Vina terpaksa putus sekolah dan merantau ke Jakarta. Awalnya ia jadi penjaga toko, lalu kasir, lalu... pelayan bar. Hingga pada suatu malam, dengan linangan air mata dan tubuh yang menggigil, ia menjual dirinya untuk pertama kali.

"Itu hanya sekali," katanya waktu itu.

Tapi "sekali" adalah pintu yang tak lagi bisa ditutup setelah dibuka. Dunia malam menyambarnya cepat. Uang datang deras, tapi juga racun, hinaan, dan kehampaan yang terus menggerogoti jiwanya.

Namun di malam itu, sesuatu berbeda.

Seorang pria tua berpakaian sederhana, jubah putih dan peci lusuh, menghampirinya. Bukan untuk membeli dirinya. Tapi menatapnya dengan tatapan yang belum pernah ia rasakan: tatapan iba dan kasih, bukan nafsu.

"Anak muda," katanya lembut, "kau tampak tersesat. Tapi Tuhan tak pernah lelah menunggumu pulang."

Vina tertegun. Kata-kata itu membentur hatinya seperti palu. "Aku? Pulang? Pulang ke mana? Aku bahkan tak tahu siapa diriku lagi..."

Pria itu tersenyum. "Kau butuh Tuhan."

Air mata yang selama ini hanya menetes dalam sunyi, malam itu mengalir di tengah keramaian.

Malam itu, hujan turun pelan. Lampu-lampu jalan seperti redup, kalah bersinar oleh gemerlap toko dan klub malam yang berjejer sepanjang jalan. Vina masih berdiri di sana, termangu, menatap langkah pria tua yang perlahan menjauh. Kata-katanya terus bergema dalam benaknya:

> “Kau butuh Tuhan...”

Ia berjalan ke sebuah warung kopi kecil di pinggir jalan, duduk sendiri, dan memesan teh manis. Tangannya gemetar saat mengangkat cangkirnya. Entah karena dingin, atau karena isi kepalanya yang tak berhenti meninju kesadarannya.

“Bu, bapak tua itu siapa ya? Yang barusan lewat sini...” tanyanya lirih pada pemilik warung.

Wanita itu melirik ke arah jalanan. “Oh, itu Kyai Mahmud. Dia sering keliling malam-malam, bukan untuk berdakwah, tapi untuk mengingatkan orang-orang—bahwa kita masih punya Tuhan.”

Vina terdiam.

“Mereka bilang dia dulu orang berada. Tapi sejak kehilangan anak dan istrinya karena kecelakaan, dia berhenti dari dunia usaha, dan memilih hidup untuk bantu orang-orang seperti kita.”

“Seperti kita?”

“Orang-orang yang terluka dan berusaha bertahan.”

Hening. Vina menggigit bibir bawahnya. “Dia bilang... aku butuh Tuhan.”

Pemilik warung tersenyum. “Kita semua butuh Tuhan, Nduk. Tapi tak semua dari kita menyadarinya.”

Pagi harinya, Vina bangun di kamar kos sempitnya yang pengap. Dindingnya berjamur, kipas angin tua di atas kepala berdecit setiap beberapa detik. Di meja, tersisa satu bungkus roti tawar dan uang receh di toples kecil. Ia duduk, menatap cermin kecil di dind...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp5.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Bronze
Aku butuh tuhan
muhamad zaid
Novel
Gold
Raya
Bentang Pustaka
Cerpen
Jalan Salib: Perjalanan Penuh Pengorbanan Menuju Kebahagiaan Abadi
Vincentius Atrayu Januar Dewanto
Novel
kunci kesembuhan
ak dhani
Flash
Bronze
Ibu Merindukanmu
Daud Farma
Novel
Hardika El Zhirazy & Sheryl Az Zahrah
fini arkani
Novel
Heirs of the Revis: The Locksmith
Amni Vora
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
KEMBALINYA SANG PENUNTUN
Penulis N
Cerpen
Bronze
Dari lorong gelap, ke Rumah Allah
JI
Cerpen
Bronze
Sepersekian Tahun yang Lalu
Nisa Amalia
Novel
Ramadan Terakhir Ludwig: Ibu Teladan, Ayah Petualang, Anak Istimewa
Mahabb Adib-Abdillah
Novel
Bidadari Milik Zaidan
Astri Sri Dwi
Novel
Gold
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Cinta yang Seharusnya
Mizan Publishing
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Aku butuh tuhan
muhamad zaid
Skrip Film
Di Bawah Langgit Biru
muhamad zaid
Novel
Surat terakhir sebelum mati
muhamad zaid
Cerpen
Bronze
TUNGGU AKU DI SANA
muhamad zaid
Cerpen
Bronze
Senja Dan Bulan Sabit
muhamad zaid
Novel
FIRST LOVE,LAST FOREVER
muhamad zaid
Cerpen
Bronze
Luka di ujung senja
muhamad zaid
Cerpen
Bronze
Senja Dan Bulan Sabit (part 2)
muhamad zaid
Cerpen
Bronze
Misteri kamar Bapak
muhamad zaid
Flash
Bronze
Bayang Bayang kematian
muhamad zaid
Cerpen
Bronze
THE LAST DAY I LOVED YOU
muhamad zaid