Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cerpen
Misteri
Bronze
Aku Atau Dia
2
Suka
36
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Bab 1: Kecurigaan di Balik Senyum

Aditya duduk di sofa ruang keluarga yang sunyi, memandangi Kirana yang sibuk dengan ponselnya. Cahaya biru layar memantul di wajahnya, menciptakan aura misterius yang tak bisa ditembus Aditya. Senyum tipis di bibir Kirana tampak seperti topeng, menyembunyikan sesuatu yang Aditya tak bisa sentuh. Sudah berminggu-minggu, rutinitas istrinya berubah. Alasan "belanja kebutuhan dapur" atau "menemui teman lama" mulai terdengar seperti kaset rusak yang diputar berulang-ulang, kehilangan keasliannya setiap kali diucapkan. Aroma parfum yang bukan biasa Kirana pakai, percakapan telepon yang terputus tiba-tiba saat Aditya mendekat, dan tatapan mata yang kadang menghindar, semua itu membangun benteng kecurigaan di dalam benak Aditya.

Malam itu, di tengah rintik hujan yang menampar kaca jendela, Kirana pamit. "Aku harus membeli beberapa bahan makanan, sayang. Persediaan menipis," ucapnya, suaranya sedikit terlalu ceria, nada yang membuat Aditya makin curiga. Aditya mengangguk, namun hatinya dipenuhi bisikan-bisikan keraguan. Dia melihat Kirana mengenakan mantel kesukaan mereka, mantel wol berwarna krem yang biasanya hanya dipakai untuk acara-acara khusus. Rambutnya disanggul rapi, dan ada sentuhan eyeliner tipis yang menambah pesona. Ini bukan penampilan untuk sekadar pergi ke supermarket biasa. Setelah Kirana pergi, Aditya meraih kunci mobilnya, jantungnya berdegup kencang seperti genderang perang. Dia tahu, malam ini, dia harus mencari tahu.

Jalanan basah dan berkabut, lampu-lampu kota memantul di genangan air, menciptakan ilusi cermin yang berkedip-kedip. Udara dingin menusuk tulang, namun dinginnya hati Aditya jauh lebih menusuk. Dia mengikuti mobil Kirana dengan jarak aman, memastikan tak terlihat. Mobil Kirana berhenti di depan sebuah kafe bergaya minimalis yang remang-remang di pinggir kota, dengan fasad kaca yang memantulkan cahaya neon. Nama kafe itu, "The Nocturne," entah mengapa terdengar ironis di telinga Aditya. Dia memarkir mobilnya agak jauh, di balik bayangan pohon rindang, memastikan posisinya strategis untuk mengamati tanpa ketahuan.

Melalui jendela kaca kafe yang berembun, Aditya melihat Kirana. Dia sedang duduk di meja dekat jendela, tersenyum dan tertawa, kepalanya sedikit mendongak, matanya berbinar seperti bintang di malam hari. Di hadapannya, duduk seorang pria. Rambut pria itu hitam pekat, ditata rapi dengan sedikit jambul yang modern. Bibirnya melengkung dalam senyum simetris yang anehnya familiar. Pakaiannya kasual namun elegan—kemeja linen berwarna gelap, celana panjang pas badan—dan di pergelangan tangannya terlihat jam tangan mahal yang mengilat. Ada sesuatu dalam ger...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp9.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Misteri
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Lorong 47
Penulis N
Skrip Film
IF You Know
Tiwul
Cerpen
Rahasia Kotak Perhiasan
Adnan Fadhil
Flash
Bronze
Kita Tidak Pernah Sampai
Arjun
Novel
Rewind, Until 100%
Aisya A. A.
Cerpen
Bronze
Pohon Beringin Saksi Bisu
Bang Jay
Flash
Prank April MOP
Irvinia Margaretha Nauli
Cerpen
Bronze
PENGANTIN BERSAYAP MERAH MUDA
Drs. Eriyadi Budiman (sesuai KTP)
Cerpen
Bronze
ARSIPIR
glowedy
Skrip Film
Kota Terasing
qiararose
Flash
(Bukan) Rumahku Istanaku
Rexa Strudel
Flash
PRIA MISTERIUS
Arthur William R
Cerpen
Bronze
Kamar 304
Farlan Nuhril
Cerpen
Bronze
Bayangan kata
alifa ayunindya maritza
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Aku Atau Dia
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panti Jompo Harum Melati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kultus Sebuah Lagu
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Dari Frekuensi Mati
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Suara Penyiar Radio
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
19:00
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Retha
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Bayangan Di Kota Fajar
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan Dari Bawah Tanah
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Maut Di Kapal Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kakek Memanggil
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Kutukan Merapi Tua
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Penjara Abadi
Christian Shonda Benyamin
Cerpen
Bronze
Panggilan 000
Christian Shonda Benyamin