Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Ada aku untukmu
Karya : frasy
Malam itu, langit menajdi gelap gulita, awan menangis sejadi jadinya, petir petir menyambar bergantian, bersamaan dengan gemeletuk guntur yang menambah suasana tersendiri.
Semua orang mungkin lebih memilih menetap didalam rumah yang hangat, bercanda tawa daengan keluarga, menonton TV, tidur, dan kegiatan lainnya yang dilakuakn di dalam rumah.
Kecuali seorang perempuan, namanya “nana”, baru 1 tahun lalu menikah, ia sedang duduk di kursi panjang depan rumah menghadap jalanan kampung, ia menatap jalanan itu dengan tatapan hampa (melamun), hujan deras yang masih mengguyur kampung, angin berhembus kencang membawa percikan air kemana mana, sesekali menerpa kepala nana tang telah di balut hijab syar’i, entah apa yang sedang dipikirkan oleh nya sehingga ia betah diluar padahal dingin bangettt!
“na...nggak dingin apa di luar?” tanya jihat yang bersetatus suami nana, “hening..” tak ada jawaban, membuat jihat semakin hkawatir.
Jihat pun kembali masuk rumah dan membuatkan istri tercintanya teh panas juga membawakannya jaket tebal, ia tau istrinya sedang sedih, ia ingin menghibur istrinya, perhatian bangettt ! ^^;
Kriet.. pintu depan rumah dibuka pelan, juhat keluar rumah sambil membawa teh juga jaket, ia melangkah pelan berhati-hati agar tehnya tidak tumpah, dan duduk di samping nana.
“na... jaketnya dipakai dulu biar nggak kedinginan, nanti kamu sakit na.. , aku nggak mau kamu sakit” ujapnya lembut sembari memakaikan jaket ke tubuh nana (entah bagaimana caranya, kalian pikir sendiri J)
“makasih...”lirih nana dengan nada pelan dan bergetar, seakan memendam kesedihan
“aku juga buatin kamu teh panas na.., tapi kulanya dikit aja, soalnya yang minum udah kayak gula satu toples, muanis bangettt!” ujar jihat sambil mengecup kening nana, berusaha menghibur istri tersayangnya.
Nana tersenyum, ia menggeser posisi duduknya supaya lebih dekat dengan jihat dan menyandarkan kepalanya di atas pundak jihat. Kayak drama koreaaa!
“hat.. aku pengin nangis..” lirih nana yang masih menyandarkan kepalanya di pundak jihat, airmatanya menetes perlahan.
“nangis aja na.. sampai kamu puas aku disini nemenin kamu terus kok” ucap juhat tulus sambil mengelus lembut kepala nana dengan penuh kasih sayang. Ciee
Hujan masih turun dengan sangat deras, sesekali petir menyambar menerangi sekitar, kedua insan tersebut (maksudnya nana dan jihat ) masih hening gengan nana yang menangis dalam diam.
“hat.. aku pengin cerita ke kamu..” ujar nana memecah keheningan
“cerita aja na.. aku siap dengerin “ jihat tersenyum
Nana menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya pelan pelan, “hatt.. kamu lihat hujan ini?” tanya nana
“ya lihat lah! Kan kau punya mata” jawab jihat bercanda
“ihhh!.. ko kamu jawabnya kayak gitu sihhhh...!! gk jadi cerita aku!! “ ketus nana, Nana mau cerita kok malah digituin! JIHAT DONGOO !!!
Jihat gelagapan, “ehh.. iya na aku lihatin kok.. terlihat jelas dimataku”
“UDAH! AKU GK MAU CERITA !! TITIKK!” nana memalingkan wajah, hayolohh’’’
“maaf na.. kalau gitu aku jaja deh yang cerita, ketika kau lihat hujan..aku merasa-“jihat terdiam, sengaja tidak melanjutkan ceritanya, biar nana penasaran hehehe..
“hat! Terusin ceritanya! Jangan malah diemmmmm!!!” nana yang tadinya ngambek sekarang memandang jihat dengan expresi penasaran ( lucu banget lihatnya )
“wkwkwkkwk” jihat tertawa kecil, “aku lanjutin cerita apa enggak? Kalau di lanjutin cium pipi aku dulu”
“dih! Yaudah siniin mukamu, ku cium sekalian cokot!” ucap nana sebel walau hatinya mati matian menahan salting (salah tingkah )
Jihat mendekatkan mukanya ke wajah nana dan... “CUP” ciuman hangat bibir nana mendarat di pipi kanan jihat, hati jihat berdetak kencang, wajahnya merah padam, begitu pula nana, ia menutupi muka merahnya dengan kedua telapak tangan, salting brutal ( jangan ditiru bagi yang berpacaran tapi belum menikah, bukan mahram!!, ingat Surat Al-Isra ayat 32 yang berbunyi “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”)
“aku lanjutin ceritanya apa enggak? Tanya jihat, wajahnya berangsur kembali normal kembali
Nana mengangguk kecil, ia merubah posisi menjadi tidur dengan paha jihat menjadi bantalnya, jihat memandang nana lamat lamat lalu tersenyum, imut bangettt asliiii!! Apalagi pas kayak ginii
“ayo hat.. gimana ceritanya?”
“Oke.. oke.. dengerinya”jihat beralih memandang hujan, “ketika aku melihat hujan.. aku teringat berbagai kenangan.. lebih tepatnya ribuan kenangan, ada bahagia, sedih, haru, pokoknya banyak banget kenangannya na.. dulu pas aku masih imut imutnya-“
“heh masih imutan aku!” nana memotong cerita
“hedeh.. iya sayang... kamu paling imut sedunia” respon jihat
“makasih.. lanjutin ceritanya” titah nana
“dulu pas aku masih kecil aku seneng banget sama hujan, apalagi pas ada temen-temen, wuihhh seru banget ! kita balapan sepedah pancal, sambil tertawa-tawa, sampe ada yang jatuh, kita juga berenang di tambak na.. sampe hujan reda baru pulang, eh.. besoknya pada sakit demam semua wkwkwk” jihat tertawa mengenang masa lalu itu, masalalu yang bahagia
“juga pernah na.. aku kehilangan keluarga saat hujan.., sedih rasanya, aku gk mau ceritain yang ini” jihat tertunduk sedih
“tapi gk papa na, yang lalu biarlah menjadi kenangan” jihat menghela nafas panjang
“kalo kamu ceritanya kekgimana na?”
“ceritaku sih sedih banget hat..”lirih nana
“na.. kalo kamu nangis peluk aku na se erat eratnya, aku ada untukmu”
“Ibuku hampir tiada karna aku kabur untuk hujan hujanan” nana terisak
Jihat tersekat sejenak dan merangkul erat nana “kalau kamu gk kuat nggak usah dilanjutin na.. aku nggak maksa kamu cerita..”bisik jihat
Nana menghentikan tangisnya, tangan jihat mengusap lembut air mata nana “udah ya sayang nagisnya.. kalau kamu sedih aku juga jadi sedih..cup cup cup” jihat tersenyum sambil menguyel uyel pipi nana, gemes bangett rasanya, kayak Squishy
“hat ! ... jangan kayak gitu ah!” ucap nana sembari menepis tangan juhat yang iseng memainkan pipinya, enak aja!!
Jihat terkekeh, salah siapa punya pipi segembul itu, ia berusaha menguyelm uyel pipi istrinya lagi ( ketagihan wkwkwk) “utututuuu.. gembulnya pipi istriku, kayak Squishy “ godanya.
“hat !! aku lagi sedih lho, jangan di gituinnn!” nana memasang wajah cemberut yang malah membuat pipinya semakin gembul.
“ iya iya.. aku salah, maap, sini aku peluk “ ujar jihat yang merentangklan kedua tangan nya dan langsung di balas oleh nana dengan sangat erat.
“hat... maafin aku ya... jika aku selalu ngerepotn kamu, makasih ya hat... udah selalu ada buat aku, jangan tinggali aku... temenin aku terus... sampai kita tua nanti, sampai rambut hitam ini menjadi putih.... sampai punya anak cucu... I LOVE YOU hat...” ucap nana tulus sambil menangis dalam pelukan suaminya.
“iya sayangku.... aku jugamakasih udah mau nemenin hidupku” jihat mencium lama kening nana, memberi ketenangan dan kehangatan.
“udah ya sayang nangis nya..” jihat mengelus pelan kepala nana.
Nana mendongak ke wajah jihat dengan mata sembap sembari tersenyum lalu mengecup pipi jihat lama.
“na.... tu teh nya di minum dulu ya.. mumpung masih agak hangat” jihat mrnyodorkan gelas berisi teh hangat ke bibir kecil nana serta meminumkanya sampai habis, udah kayak ratu kerajaan aja!.
“makasih hat...... lho kamu Cuma bikin satu?” tanya nana.
“aku gak usah na..... lihat kamu aja udah bikin diabetes, muanisss poll” gombal jihat yang mampu mebuat hati nana olah raga, dagdigdug serrrr.... eakkk...
.
“ayo na masuk rumah, udah jam satu malem, sini aku gendong” jihat berdiri membelakngai nana degan tangan ke belakang menyuruh nya naik ke punggunya dengan tangan yang melingkar di leher.
Nana tertawa riang, hilang sudah kesedihan yang ia pendam tadi, nana langsung melompat ke gendongan jihat, lalu jihat berlari memasuki rumah “siapp?, ayo majuuu!!!” teriak keduanya dengan riang gembira sambil tertawa.
Nana berkali kali mengucap syukur karena telah di beri suami seperti jihat.
Ya......... meski kita tidak tahu masalah apa yang membuat nana sedih, tapi yang penting kan nana udah gak sedih lagi..........dan itu urusan nana dan jihat!, bukan urusann kalian!, DONT KEPO URUSAN ORANG LAIN!!!!!!!!!!!
Hikmah: sudahkah kita berusaha melakukan yang terbaik untuk orang tersayang/, menemaninya kala sedih, bahagia, duka?, entah itu orang tua atau istri atau anak atau orang yang paling kalian sayangi buatlah dia bahagia, sebelum dia pergi selama lamanya, oke?.
Nantikan kisah jihat dan nana selanjutnya