Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Usia kita yang semakin dewasa, kadang tidak ada satupun memikirkan hal-hal yang berbau romansa. Kita seperti telah menikmati zona nyaman yang baru. Karier yang cemerlang, membuat kita bagaikan terbang di atas awan, lupa semuanya. Sampai pada akhirnya kita sadari, bahwa kita itu terbang dalam kesendirian. Kita ternyata butuh teman yang bisa membawa kita menikmati indahnya duniawi, sampai ujung yang paling indah. Aku mulai merasakan itu, saat aku melihat orang-orang menggandeng tangan sesuatu yang mereka cintai, dengan gelak tawa yang lepas seolah-olah mereka bagaikan kumbang dan bunga yang tak dapat dipisahkan. Hati mereka terikat, dan memulai semuanya dari titik paling awal hingga benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya.
Aku, ingin sekali memulai kisah romantis seperti wanita pada umumnya. Dulu, aku pernah menjalin cinta dengan seseorang. Namanya Noorshan. Waktu ada dia, aku merasa terjaga meski jarak yang menghalangi kami. Namun, ternyata takdir berkata lain. Dia tidak akan pernah menjadi miliku, sebab ada gadis lain yang telah berada disampingnya kala kami jauh. Aku menyesal telah membiarkan dia sendirian dalam penantian yang panjang. Aku hanya bisa berandai-andai kalau aku ada disampingnya, mungkin aku akan menikmati panorama yang telah mulai menciptakan gambaran seutas impian yang pernah aku harapkan.
Namaku Widya. Usiaku 27 Tahun. Setelah aku tamat kuliah, aku mengabdikan diriku pada desa yang menjadi tempat aku tinggal kini. Sekarang aku sedang berlibur bersama rombongan ibu-ibu, dalam satu bus. Posisi navigasi bus saat ini berada di Padang Panjang. Para penumpang, sedang bernyanyi beberapa tembang yang liriknya terpampang pada TV layar LCD 21 Inch, dengan microphone. Ibu-ibu itu sengaja berjoget ria sepanjang perjalanan, lantaran mereka itu aslinya pemabuk. Kalau tidur, pasti bawaannya muntah.
"R...